Teori Sumber Para
Saksi Mata
Teori sumber para saksi mata lebih
dekat dengan kebenaran penulisan Injil Sinoptik. Matius menulis Injil dengan
bersumber pada peristiwa-peristiwa yang disaksikannya sebagai saksi mata dari
semua peristiwa selama bersama-sama dengan Yesus. Lain halnya dengan Markus dan
Lukas. Mereka bukanlah saksi mata dari semua peristiwa yang mereka tulis oleh
sebab itu sumber yang mereka pakai dalam penulisan Injil bersumber dari para
saksi mata dari semua peristiwa-peristiwa yang terjadi (para Rasul).
Pengajaran-pengajaran itu kemudian diteruskan kepada pengajar-pengajar Kristen
lainnya. Dapat diyakini bahwa para Rasul mengingat semua peristiwa-peristiwa
yang terjadi yang kemudian selama bertahun-tahun semua peristiwa itu
dikhotbahkannya atau diberitakannya secara berulang-ulang (tradisi lisan).
Sumber inilah yang kemudian dipakai oleh Markus dan Lukas dalam penulisan
Injil.
Pertimbangan lainnya untuk dapat
menjawab pertanyaan di atas adalah bahwa kita tidak dapat menyangkal adanya
persamaan-persamaan dalam ketiga Injil tersebut. Namun demikian kita tidak
perlu apiori bahwa terdapat beberapa kesalahan di dalamnya. Jika kita percaya
akan pengilhaman Roh Kudus itu berarti kita percaya bahwa Alkitab bebas dari
kesalahan. Jika kita bertitik tolak dari keyakinan bahwa Alkitab adalah Firman
Allah, maka persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada adalah
kehendak Roh Kudus untuk memberikan gambaran semakin lengkap tentang Yesus.
Kedua, jika kita melihat
persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan Injil Sinoptik dari kacamata
rohani, maka sebenarnya tidak ada masalah sama sekali. Seorang penafsir Alkitab
(Bengel) berkata bahwa kitab-kitab Injil ibarat suatu kwartet vokal dimana
terdapat empat suara. Memang masing-masing suara dapat menyanyi
sendiri-sendiri, namu jika dinyanyikan secara bersama-sama maka akan menjadi
suati paduan suara yang harmonis. Demikian halnya dengan Injil Sinoptik,
ketiganya saling melengkapi.
Dengan kewajaran yang sempurna,
Matius, Markus dan Lukas memberikan kita tiga pemberitaan yang unik mengenai
Yesus Krsitus, masing-masing mempunyai keunikan atau penitikberatan tersendiri.
Ketiganya berjalan sejajar untuk saling melengkapi untuk memberikan suatu
lukisan yang sempurna tentang Yesus dan pekerjaan-Nya sesuai dengan maksud Roh
Kudus yang mengilhamkannya.
Selain itu perlu ditekankan bahwa
Injil-Injil itu sendiri adalah jauh lebih penting daripada sumber-sumber
tersebut atau dari mana Injil-Injil itu berasal. Memang adalah baik untuk
menyelidiki sumber-sumber mana yang mungkin telah digunakan oleh para penulis
Injil untuk menuliskan Injil; tetapi jauh lebih baik daripada itu adalah
memikirkan “makna guna” atau inti berita yang mereka sampaikan. Selain itu,
masing-masing Injil adalah satu kesatuan berita yang berdiri sendiri. Injil
bukanlah semata-mata penggabungan dari bahan-bahan tulisan yang lain.
Masing-masing Injil mempunyai pandangan sendiri tentang Yesus dan pekerjaan-Nya
dan masing-masing mempunyai sumbangan yang khusus dalam memberikan gambaran
yang utuh tentang siapa Yesus. Masing-masing penulis ingin memperkenalkan Yesus
sebagaimana yang diberitakan oleh Perjanjian Baru kepada kita.
Sumber
:
Injil
Sinoptik, cara menemukan inti berita Injil Sinoptik. Dr. Marulak Pasaribu,
Dept. Literatur YPPII, Batu, 2002.
0 komentar:
Posting Komentar