Senin, 24 Juni 2013

Teori Sumber Para Saksi Mata



Teori Sumber Para Saksi Mata
            Teori sumber para saksi mata lebih dekat dengan kebenaran penulisan Injil Sinoptik. Matius menulis Injil dengan bersumber pada peristiwa-peristiwa yang disaksikannya sebagai saksi mata dari semua peristiwa selama bersama-sama dengan Yesus. Lain halnya dengan Markus dan Lukas. Mereka bukanlah saksi mata dari semua peristiwa yang mereka tulis oleh sebab itu sumber yang mereka pakai dalam penulisan Injil bersumber dari para saksi mata dari semua peristiwa-peristiwa yang terjadi (para Rasul). Pengajaran-pengajaran itu kemudian diteruskan kepada pengajar-pengajar Kristen lainnya. Dapat diyakini bahwa para Rasul mengingat semua peristiwa-peristiwa yang terjadi yang kemudian selama bertahun-tahun semua peristiwa itu dikhotbahkannya atau diberitakannya secara berulang-ulang (tradisi lisan). Sumber inilah yang kemudian dipakai oleh Markus dan Lukas dalam penulisan Injil.
            Pertimbangan lainnya untuk dapat menjawab pertanyaan di atas adalah bahwa kita tidak dapat menyangkal adanya persamaan-persamaan dalam ketiga Injil tersebut. Namun demikian kita tidak perlu apiori bahwa terdapat beberapa kesalahan di dalamnya. Jika kita percaya akan pengilhaman Roh Kudus itu berarti kita percaya bahwa Alkitab bebas dari kesalahan. Jika kita bertitik tolak dari keyakinan bahwa Alkitab adalah Firman Allah, maka persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada adalah kehendak Roh Kudus untuk memberikan gambaran semakin lengkap tentang Yesus.
            Kedua, jika kita melihat persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan Injil Sinoptik dari kacamata rohani, maka sebenarnya tidak ada masalah sama sekali. Seorang penafsir Alkitab (Bengel) berkata bahwa kitab-kitab Injil ibarat suatu kwartet vokal dimana terdapat empat suara. Memang masing-masing suara dapat menyanyi sendiri-sendiri, namu jika dinyanyikan secara bersama-sama maka akan menjadi suati paduan suara yang harmonis. Demikian halnya dengan Injil Sinoptik, ketiganya saling melengkapi.
            Dengan kewajaran yang sempurna, Matius, Markus dan Lukas memberikan kita tiga pemberitaan yang unik mengenai Yesus Krsitus, masing-masing mempunyai keunikan atau penitikberatan tersendiri. Ketiganya berjalan sejajar untuk saling melengkapi untuk memberikan suatu lukisan yang sempurna tentang Yesus dan pekerjaan-Nya sesuai dengan maksud Roh Kudus yang mengilhamkannya.
            Selain itu perlu ditekankan bahwa Injil-Injil itu sendiri adalah jauh lebih penting daripada sumber-sumber tersebut atau dari mana Injil-Injil itu berasal. Memang adalah baik untuk menyelidiki sumber-sumber mana yang mungkin telah digunakan oleh para penulis Injil untuk menuliskan Injil; tetapi jauh lebih baik daripada itu adalah memikirkan “makna guna” atau inti berita yang mereka sampaikan. Selain itu, masing-masing Injil adalah satu kesatuan berita yang berdiri sendiri. Injil bukanlah semata-mata penggabungan dari bahan-bahan tulisan yang lain. Masing-masing Injil mempunyai pandangan sendiri tentang Yesus dan pekerjaan-Nya dan masing-masing mempunyai sumbangan yang khusus dalam memberikan gambaran yang utuh tentang siapa Yesus. Masing-masing penulis ingin memperkenalkan Yesus sebagaimana yang diberitakan oleh Perjanjian Baru kepada kita.

Sumber :
Injil Sinoptik, cara menemukan inti berita Injil Sinoptik. Dr. Marulak Pasaribu, Dept. Literatur YPPII, Batu, 2002.

0 komentar:

Posting Komentar