BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian eksposisi
sendiri adalah pembentangan, mengeluarkan dan memaparkan isi berdasarkan fakta
yang sebenarnya.[1] Secara garis besar kami akan membahas eksposisi dari Injil sinoptik dimana dari ketiga Injil, Matius, Markus dan Lukas yang memaparkan dari
sudut pandang yang berbeda tetapi berdasarkan satu cerita yang sama.
Matius sendiri ditulis
oleh Murid Yesus, ia adalah seorang pemungut cukai dan orang Lewi (Mat 9:9-13),[2]
Injil Matius sendiri di tulis ditujukan kepada orang Yahudi, Matius ingin
mengutarakan dalam tulisanya tentang Yesus adalah Mesias anak Allah yang hidup
dan penggenapan kedatanganya, kita bisa melihat dari penulisan Matius (Mat
1:1-17).[3]
Matius sendiri ditulis pada tahun 60.
Sedangkan Injil Markus
ditulis oleh Markus, murid dari Petrus (1 Pet. 5:13) dan bertemu juga dengan
Paulus (Kis 12:35; 13:5)[4]
sehingga dalam hal ini menunjukkan sumber penulisan Injil Markus melalui
Petrus.[5]
Markus sendiri menulis untuk ditujukan pada orang non-Yahudi yang berbahasa
latin (Mrk. 15:16)[6] dan budaya Palestina
(mrk.7:3-4)[7]. Sedangkan Lukas ditulis
oleh Lukas seorang Tabib.[8]
Ditujukan pada Theopilus (Luk 1:1-4),[9]
untuk membuktikan kepercayaannya, sedangkan Lukas ini sendiri adalah orang
percaya bukan Yahudi (orang kafir) ditujukan kepada orang percaya bukan Yahudi.
Pada makalah ini kami
kami akan membahas satu bagian dari Injil Matius, yaitu peristiwa Yesus
dielu-elukan di Yerusalem dalam Matius 21:1-11.
Pada konteks sebelumnya
dalam Matius 20: 29-34, Yesus mengadakan mujizat terhadap 2 orang buta. Pada
saat itu Yesus baru keluar dari kota Yerikho untuk menuju Yerusalem. Dalam
perjalanan itu terlihat banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Jika
kita pikirkan, ketika orang banyak yang bersama Yesus menuju Yerusalem, tentu
di antara mereka telah ada pembicaraan mengenai siapakah Yesus ini, apakah Ia adalah Mesias Raja pelepas itu, yang mereka nanti-nantikan selama
ini.Dengan beberapa alasan yaitu,[10]
ada dua orang yang baru disembuhkan dari kebutaan, setelah mereka mengakui
bahwa Yesus adalah Anak Daud, yaitu Mesias (Matius 20:30 & 34) lalu diantara
orang-orang yang berjiarah itu pasti ada orang Galilea yang biasanya berjalan
dari Galilea ke Yerusalem melalui Yerikho, mereka tahu tentang mujizat-mujizat
Yesus yang diadakan di Galilea kemudian waktu mereka melewati Betania, maka
mereka dapat mengingat pembangkitan Lazarus dari antara orang mati yang telah
terjadi di situ lalu pesta paskah sudah dekat, yaitu
pesta peringatan akan pembebasan bangsa Israel dari Mesir, sehingga
berkobar-kobar pengharapan akan pembebasan yang baru oleh Sang Mesias dan waktu Yesus baik Bukit Zaitun, orang
dapat teringat kepada nubuat yang dikatakan oleh nabi Zakaria bahwa Tuhan dalam
tindakannya hendak berdiri di Bukit Zaitun (Zak. 14:4).
Dalam
konteks sesudahnya Matius 21: 12-17 adalah tindakan Yesus setelah Ia sampai di
Yerusalem. Ia langsung pergi ke Bait Suci untuk menyucikan Bait Suci dari para
pedagang dan saran penyamun. Ia juga melakukan mujizat kesembuhan bagi
orang-orang buta dan timpang. Sehingga anak-anak dalam Bait Suci berseru “hosana” bagi Anak Daud. Dan itu membuat jengkel para ahli Taurat,dan Imam Kepala.
Terlihat
dalam teks ini ada tindakan pertama Yesus ketika sampai di Yerusalem dan
tanggapan dari orang-orang baik secara positif dan negatif.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada
bab kedua ini kami akan membahas teks Matius 21:1-11 untuk mengerti apa yang
makna peristiwa dalam teks ini, mulai dari persiapan kedatangan Yesus, nubuatan
kedatangan-Nya serta respon orang terhadap kedatangan-Nya.
A. OUTLINE
MATIUS 21 : 1-11
1.
PersiapankedatanganYesus
(1-3)
2.
Nubuatandanpenggenapan
(4-5)
3.
YesusmemasukiYerusalemdanrespon
orang banyak (6-11)
B.
ANALISA TEKS, KONTEKS DAN EKSPOSISI
Ini adalah drama
terakhir yang dilakukan oleh Yesus ketika Ia hidup sebelum Ia disalibkan.[11]
Dan disini adalah masa paskah, dimana Israel memperingati hari kebebasan Israel
dari Mesir dan daerah itu sedang dipenuhi para pejiarah.
a.
Persiapan kedatangan Yesus
(1-3).
21:1 Ketika Yesus dan
murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di
Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya.
Dalam ayat yang pertama
terlihat kata ketika, menunjukkan bahwa ayat ini adalah sambungan dari perikop
atau pasal sebelumnya. Yesus sebelumnya berada di kota Yerikho yang dimana disitu
Yesus melakukan mujizat dengan menyembuhkan dua orangbuta. Lalu jika dilihat
lagi ketika Ia menuju Yerusalem, orang-orang yang dari kota Yerikho
berbondong-bondong mengikuti Dia.
Sebelum Yesus memasuki
kota Yerusalem, terlihat bahwa Yesus sengaja singgah di kota Betfage. Mengapa
dikatakan sengaja untuk singgah? Terlihat dari bahasa aslinya yaitu kai.
h=lqoneivjBhqfagh...
h=lqondengan kasus kata kerja aorist aktif indikatif orang ke-3
jamak dari kata e;rcomaidengan
arti datang atau pergi. sehingga memiliki arti dan Yesus telah satu kali dan
sungguh-sungguh pergi ke dalam kota Betfage.
Mengindikasikan bahwa Yesus bukan hanya lewat namun Dia datang kesitu oleh
karena Ia mengetahui bahwa ada sesuatu hal yang harus Ia kerjakan di kota
Betfage.
Di kota Betfage, Yesus mengirim dan menyuruh 2 orang
murid-Nya untuk pergike kampung yang
ada didepan dan mengambil seekor keledai betina. Dalam bahasa aslinya kata
menyuruh itu avpe,steilen. avpe,steilendari kata avposte,llwyang berarti mengirim dipakai dalam Perjanjian Baru
dengan kasus orang ketiga tunggal, Aorist aktif Indikatifmenunjukkan bahwa Yesus telah satu kali dan
sungguh-sungguh menyuruh atau mengirim mereka.Tidak jelas siapa murid yang
disuruh oleh Yesus karena tidak ada dalam teks baik dalam Injil ini dan Injil
lainnya.
21:2 dengan pesan: "Pergilah
ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor
keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan
bawalah keduanya kepada-Ku.
Ada hal menarik dalam
ayat 2 ini. Awalnya Yesus mengatakan bahwa mereka akan menemukan seekor keledai
betina dan anaknya namun yang dibawa menjadi 2 keledai. Menurut kesaksian orang
yang tahu tentang binatang, sudah tentu bahwa seekor binatang yang masih muda
jauh lebih tenang apabila induknya ikut juga.[12]
Oleh karena itu Yesus mengatakan kepada mereka membawa keduanya. Karena dalam
dalam tulisan sinoptik yang lain menujukkan Yesus menyuruh mengambil keledai
muda. Karena Yesus hanya akan menunggangi keledai yang muda atau jantan seperti
dalam nubuatan Zakharia. Dan dalam bahasa aslinya anak keledai atau keledai
muda itu adalah keledai jantan, pw/londengan kasus kata benda
akusatif maskulin tunggal dari katapw/loj
Dan juga yang menjadi
suatu hal yang luar biasa adalah kemahatahuan Yesus, bagaimana mungkin manusia
bisa mengetahui keberadaan binatang yang sedang tertambat di kampung seberang.
Ini menjadi berkat rohani bagi kita bahwa Yesus benar-benar Allah dan Ia adalah
Allah yang mengetahui seluruh keberadaan ciptaan-Nya. Selain itu penggenapan
nubuatan yang ada dalam Zakharia 9:9 bahwa Mesias atau Raja yang datang dengan
lemah lembut dan dengan keledai muda.
21:3
Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan
segera mengembalikannya."
ei;phdari kata ei=pondan kata dasarnya ialahle,gwyang berarti berkata; menyuruh, memanggil, meramal.
Dengan kasus orang ketiga tunggal, Aorist Aktif Subjunctive.
Ini adalah antisipasi
atau bisa dibilang bahwa ini adalah jawaban bagi murid-murid apabila ada yang
bertanya atau menegor. Yesus mengatakan antisipasi jawaban ini karena Allahlah
yang memiliki segala sesuatu di dunia ini namun yang Yesus perintahkan untuk
mengambil keledainya adalah murid-murid-Nya sehingga Yesus memperhitungkan
hambatan yang akan mereka hadapi. Antisipasi yang Yesus katakan karena
berhubung dengan keledai ini bukan milik
murid-murid sehingga Yesus memberi jawaban agar mereka mampu menjawab. Mereka
tidak boleh mengambilnya secara paksa dan secara diam-diam tanpa sepengetahuan
dan ijin dari pemiliknya. Karena Yesus menjamin bahwa mereka akan
memperolehnya.[13] Lalu dengan mengatakan
“Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.” Terlihat bahwa adanya
kejujuran dan keadilan disini dan adanya jaminan bahwa akan dikembalikan.[14]Menjadi
pelajaran bagi kita agar kita jujur dalam meminjam sesuatu kepada orang lain
dan mengembalikannya.
b.
Nubuatandanpenggenapan
(4-5)
21:4
Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
21:5 "Katakanlah kepada
puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai
seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
Dalam ayat 4 dan 5 terlihat bahwa
adanya nubuatan yang harus digenapi dalam Zakharia 9:9.Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai
puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah
lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Dan ini adalah salah
satu ciri khas dari Matius dari Injil sinoptik lain, karena hanya Matius yang
membahas nubuatan yang terjadi ini.[15]Di
Zakharia 9:9-10 nabi Zakharia sudah berkata tentang Mesias yang datang dengan
lemah lembut dan dengan mengendarai seekor keledai bukan dengan mengendarai
kuda, yang selalu dipakai dalam perang. Zakharia berkata tentang Mesias yang
adalah raja Damai, yang memberitakan damai pada bangsa-bangsa. Yesus ingin
menunjukkan bahwa Ia tidak datang untuk memerangi orang Romawi, Yesus tidak
datang dengan kekuatan senjata melainkan dengan kasih.[16]
Padahal dalam bayangan orang Israel, mereka mengharapkan bahwa Mesias yang akan
membebaskan mereka dari jajahan Romawi akan datang dengan gagah dengan
menggunakan seekor kuda perang, namun Yesus memakai keledai yang muda. Matthew
Henry mengatakan bahwa Yesus memiliki perangai yang begitu lembut. Dia tidak
datang dengan murka dendam tetapi dengan belas kasihan untuk mengerjakan karya
keselamatan. Lalu Yesus datang dalam kesederhanaan ini agar hal yang telah
dinubuatkan ini memiliki makna yang besar dan orang-orang kecil atau miskin
boleh berbesar hati datang kepada-Nya tidak dengan ketakutan karena datang
dengan seekor kuda yang berlari cepat.[17]
Keledai yang dimaksud dalam teks ini
biasanya dipakai oleh Raja-raja Israel menunggangi
keledai atau bagal ketimbang kuda jika
mereka menampilkan fungsi jabatan
resminya di Israel, keledai beban adalah hewan yang utama digunakan untuk
transportasi.Keledai dikenal karena staminanya dan kemampuanya membawa beban
yang berat, merupakan binatang tunggangan pilihan bagi kaum bangsawan di dunia
Alkitab.[18] Lalu
keledai yang dimaksud yang merupakan nubuatan di PerjanjianLama adalah keledai yang gampang dijinakkan.[19]
Dan keledai adalah binatang yang sebagai simbol kemanusiaan, kedamaian.
Sehingga Yesus memakainya sebagai simbol kedatangan-Nya sebagai Raja Damai.[20]
c.
YesusmemasukiYerusalemdanrespon
orang banyak (6-11)
21:6
Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada
mereka.
Maka pergilah dalam bahasa aslinya poreuqe,ntejdari
kata poreu,wyang berarti pergi, berangkat, berpergian, berjalan,
meneruskan perjalanan. Dengan kasus kata kerja Aorist Pasif participle Maskulin jamak Nominatif. Menunjukkan bahwa
2 murid Yesus ini pergi tanpa ada berkata apa-apa lagi atau bahkan protes.
Mereka langsung mengerjakan tugas itu tanpa ada sungut-sungut dan kekuatiran
karena Yesuslah yang menjamin perjalanan dan tugas mereka. Lalu mereka berbuat
seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. Lalu mereka melakukan semua perintah Yesus, bahwa mereka
hanya berbuat sesuai dengan perintah dari Tuhan Yesus. Mereka tidak melakukan
hal yang lain-lain selain daripada menaati perintah Yesus. Penting bagi kita
agar kita memang hanya melakukan apa yang Yesus perintahkan tidak perlu berbuat
yang lain-lain diluar dari kehendak atau perintah Yesus.
21:7
Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan
pakaian mereka dan Yesus pun naik ke atasnya.
Dalam ayat 7 mereka mengalasi
keledai itu dengan pakaian mereka. Menunjukkan bahwa mereka begitu menghormati
Yesus. Mereka tidak mau Yesus langsung duduk diatas punggung keledai itu. Juga
terlihat bahwa Yesus ingin menunjukkan bahwa Ia adalah Raja yang rendah hati,
tidak terlalu mementingkan kemewahan. Dan juga terlihat bahwa murid-muridnya
mengorbankan pakaian mereka demi melayani Kristus.[21]
Bentuk pengalasan yang
dilakukan oleh murid-murid itu menunjukkan penghormatan kepada Yesus sebagai
raja pembebas mereka dari jajahan Romawi. Lalu orang-orang yang mengikuti
mereka menaruh pakaian mereka sebagai alas kaki. Tindakan yang dilakukan
murid-murid-Nya ini ingin menunjukkan pengagungan atau penghormatan yang sama halnya
dialami oleh Raja-raja pada zaman itu.
Karena pada saat itu untuk
mengagungkan raja haruslah diberi kain alas pada lantai kerajaan sebelum raja
menaiki takhta kerajaannya. Itulah bentuk penghormatan yang dilakukan oleh
pekerja kerajaan bagi Raja. Sehingga jelas apa yang dilakukan oleh murid-murid
Yesus dengan menebarkan pakaian sebagai bentuk penghormatan bahwa Yesus adalah
Raja pembebas berdasarkan konsep mereka yang sanggup membebaskan mereka dari
jajahan Romawi.
21:8 Orang banyak yang sangat
besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong
ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.
Respon orang-orang terhadap
kedatangan Yesus yaitu mereka menghamparkan pakaiannya dijalan, ada pula yang
memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkan di jalan. Menunjukkan
bahwa mereka sangat menghormati Yesus yang mereka anggap sebagai raja dan
Mesias yang akan menyelamatkan mereka dari jajahan Romawi. Mereka menghormati
Yesus karena dalam diri mereka terdapat harapan bahwa Yesus yang mereka sambut
ini adalah Raja yang akan membebaskan dan bahkan memerintah di Israel. Mereka menghamparkan ranting-ranting dan
pohon-pohon adalah hal yang biasa mereka lakukan di hari raya pondok daun yang
melambangkan kemerdekaan, kemenangan dan sukacita.Lalu penghormatan yang
ditunjukkan dari mereka sangatlah luar biasa karena sampai pakaian dan
ranting-ranting, pohon-pohon. Jika diumpamakan semua yang ada pada mereka,
mereka berikan untuk pengharapan mereka pada Mesias ini yaitu Yesus.[22]
21:9
Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari
belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang
datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
Kata Hosana pada ayat 9 diambil
dari Mazmur 118:25. Di Mazmur itu hosana berarti berilah kiranya keselamatan.
Tetapi pada zaman Yesus kata itu telah menjadi seruan dengan arti “hiduplah”.
Jadi mereka mengatakan “hiduplah anak Daud.” Kata-kata yang berikut
yaitu “diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.” Diambil dari Mazmur
118:26; biasanya penduduk Yerusalem menggunakan kata-kata itu untuk mengucapkan
“selamat datang” kepada orang-orang yang masuk Yerusalem untuk menghadiri
pesta-pesta Tuhan di Bait Suci. Orang-orang yang datang ke Bait Allah “dalam
nama Tuhan”, yang berarti bahwa mereka datang dengan menyebut nama Tuhan
sebagai Allahnya.[23]
Menurut Matthew Henry ada 2 hal yang
menyebabkan mereka berkata seperti itu yaitu:
1. Penyambutan mereka terhadap kerajaan-Nya dengan hosana
yang berarti Diberkatilah Dia yang dating dalam nama Tuhan.
Nubuat tentang anak Daud dalam Mazmur
72:17 yang mengatakan bahwa segala bangsa akan menyebut dia berbahagia.
Sehingga tergenapi dalam Yesus bahwa Ia
yang memang diberkati. 2. Lalu seruan itu bersifat harapan baik bagi kesejahteraan kerajaan-Nya.
Mereka berharap supaya kemakmuran dan kegemilangan mengiringi kerajaan-Nya sehingga kerajaan itu menjadi kerajaan
yang penuh dengan kemenangan.[24]Dalam
New American Comentary dikatakan dengan “powerful” yang berarti dengan segenap kekuatan mereka menyambut kedatangan Yesus.[25] Sungguh harapan yang sangat penuh dalam Yesus.
Jika
kita melihat dari konsep pengagungan yang dilakukan oleh orang banyak yang
menganggap bahwa Yesus adalah raja yang sanggup membebaskan mereka dari jajahan
Romawi, sehingga kata hosana bagi anak daud ini merujuk kepada Tunas Daud yaitu
Yesus yang pada saat itu diagungkan sanggup membebaskan dan tidak dapat terkalahkan.
Hal ini sama halnya dengan nubuatan nabi-nabi.
Yeremia
23:5 Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa
Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang
bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.
Yeremia 33:15 Pada waktu itu dan pada masa itu Aku
akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan
kebenaran di negeri.
Yang
Yesus sanggup memberikan keadilan dan kebenaran bahkan damai sejahtera yang dirindukan
oleh orang Yahudi. Dan hosana ditempat yang maha tinggi, berbicara bahwa
keberadaan Yesus yang sanggup membebaskan dalam konsep rakyat saat itu
datangnya dari ALLAH.[26]
21:10 Dan ketika Ia masuk ke
Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang
ini?"
Kata
gemparlah ini adalah suatu bentuk keheranan, ketakjuban, kepenasaran dari orang
banyak yang berada di Yerusalem yang belum pernah melihat Dia. Mereka heran
lalu takjub dan penasaran karena melihat Yesus yang disambut dengan luar biasa
dan meriah. Sehingga orang-orang bertanya-tanya “siapakah orang itu?”.
21:11 Dan orang banyak itu
menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."
Ini
adalah jawaban dari pertanyaan mereka (orang-orang Yerusalem) yang diberikan
oleh orang-orang banyak yang mengikuti Yesus karena mereka sudah mengenal siapa
itu Yesus. Jika menurut Matthew Henry suara rakyat ini mewakili suara Tuhan
karena mereka mengatakan Dia sebagai Sang Nabi, karena mereka mengenal Dia
sebagai Nabi, tapi kini mereka menyaksikan sebagai Raja.[27]
Lalu
mereka mengatakan Yesus orang Nazaret di Galilea, karena ada beberapa orang
yang bangga dengan Yesus karena Ia berasal dari Galilea. Sehingga bisa
dikatakan ini adalah kata-kata yang spontan keluar dari mulut mereka oleh karena
sukacita yang penuh.[28]
BAB III
KESIMPULAN
Matius 21:1-11 menceritakan
peristiwa Yesus dielu-elukan ketika ia masuk ke Yerusalem. Peristiwa ini
menjelaskan beberapa pelajaran penting bagi kita orang percaya.
Pertama,
kedatangan Yesus bukanlah kedatangan yang tanpa perencanaan. Dalam
kemahatahuaan-Nya, Yesus telah mempersiapkan kedatangan-Nya jauh sebelumnya.
Namun yang menarik ialah persiapan Yesus bukan dengan sebuah kemegahan atau
kemeriahan. Walaupun Yesus adalah Sang Raja, namun Ia memilih datang dalam
kesederhanaan.
Kedua,
kedatangan yesus Kristus, Sang Raja Damai bukanlah untuk memerintahkan sebuah
negara secara fisik melainkan pemerintahan Yesus bersifat rohani. Dia tidak
datang untuk meluapakan murka-Nya tetapi datang memberitakan, membawa dan
memberikan damai bagi bangsa-bangsa.
Ketiga,
kedatangan Yesus, Raja Damai mestinya diresponi oleh setiap orang. Karena Yesus
Kristus, Juruselamat datang untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya
kepadanya.
DAFTAR PUSTAKA
,
1985 Ensiklopedi
Alkitab Masa Kini, Jakarta:Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF
,
2002 NIV Study Bible, Michigan: Zondervan
Grand Rapids,
Barclay,
William,
2009 Pemahaman
Alkitab Setiap Hari, Jakarta: BPK Gunung Mulia
Blomberg
E. Craig
1992 The New
American Comentary Mathew, Nashville: Broadman Press
De
Heer, J.J,
2003 Injil
Matius, Pasal 1-22, Jakarta: BPK Gunung Mulia
Guthrie, Donald,
2009 Pengantar
Perjanjian Baru, Surabaya: Momentum
Henry,
Matthew,
2008 Injil
Matius 15-28, Surabaya: Momentum
Pasaribu, Marulak
2002 Injil Sinoptik Cara Untuk Menemukan Inti
Berita, Batu : Dept. Literatur YPPII
Tenney, Merrill C.,
2009 Survei Perjanjian Baru, Malang : Gandum
Mas
Tulluan, Ola,
1999 Introduksi Perjanjian Baru, Batu : Dept.
Literatur YPPII
King,Philip.J. dan Stager, Lawrence.E
2010 Kehidupan Orang Israel Alkitabiah, Jakarta:
BPK Gunung Mulia
[1] Marulak Pasaribu, Injil Sinoptik Cara Untuk Menemukan Inti
Berita(Batu : Dept. Literatur YPPII, 2002),25
[2]Merrill C. Tenney, Survie Perjanjian Baru (Malang : Gandum
Mas, 2009), 183
[3]Ibid..., 187
[4]Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru (Batu : Dept. Literatur YPPII, 1999), 42
[5]Marulak Pasaribu, Injil Sinoptik Cara Untuk Menemukan Inti
Berita..., 69
[6]Ibid...,43-44
[7]Donald Guthrie, Pengantar Perjanjian Baru (Surabaya:
Momentum, 2009) 53
[8]Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru..., 51
[12]Ibid..., 407
[13]Matthew Henry, Injil Matius 15-28 (Surabaya: Momentum, 2008), 1033
[14]Ibid..., 1034
[15]Leon Morris, The Gospel According To Matthew (England: Wm. B. Eerdmans
Publishing Co.,1992). 520
[16]J.J. De Heer, Injil Matius, Pasal 1-22 (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2003), 407-408
[17]Matthew Henry, Injil Matius..., 1036
[18]King,Philip.J. dan Stager,
Lawrence.E.Kehidupan Orang Israel
Alkitabiah (Jakarta: BPK Gunung Mulia 2010), 132
[19]_____, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina
Kasih/OMF, 1985), 534
[20], NIV Study Bible (Michigan: Zondervan Grand Rapids, 2002), 1502
[21]Matthew Henry,Injil Matius..., 1037
[22]Leon Morris, The Gospel..., 522
[23]Drs. J.J de Heer, Injil Matius..., 408
[24]Matthew Henry,Injil Matiu..., 1040-1041
[25]Craig E. Blomberg, The New American Comentary Mathew
(Nashville: Broadman Press, 1992), 313
[26]Leon Morris, The Gospel..., 523
[27] Matthew Henry, Injil Matius...,
1042
[28] Leon Morris, The Gospel..., 524
0 komentar:
Posting Komentar