BAB I
PENDAHULUAN
Melihat latar
belakang dari penulis, tujuan penulis dari inijil sinooptik memberikan
keterangan dalam penulisan surat-surat mereka, sehingga kita dapat melihat
garis besar. Yang dapat ditarik secara pararel, seperti halnya injil Matius tidak
memberikan keterangan siapakah penulisnya, tetapi dipercaya Matius murid Yesus
disebut ‘Lewi’ (Mark 2:14;Luk 27:29).
Matius menulis kehidupan Yesus ingin memperlihatkan kepada orang-orang Yahudi
bahwa Yesus adalah mesias anak Allah yang mereka nanti.[1]
Markus sendiri sering
disebut dalam perjanjianj baru, dalam (Kis 13:5), Markus memiliki kedekatan
dengan Paulus dan Petrus (I Pet 5:13). Markus menulis berdasarkan informasi
Petrus dan paulus. Ditujukan Orang Romawi yang sedang mengalami aniyaya.[2]
KONTEK
SEBELUMNYA
Diutarakan dalam
kontks sebelumnya menceritakan ketika murid-muridnya melakukan kesalahan dengan
melangar adat istiadat orang Yahudi yang telah dipatenkan, bagi orang-orang dan
keturunan Yahudi berdasrkan ajaran nenek
moyangnya (Ayat2),[3]
sehingga hal itu menjadi bahan keritikan orang Farisi dan ahli Taurat yang
memiliki kebencian kepada Yesus, mereka mengatakan murid-muridmu melakukan
kesalahan. Yesus memberikan pengertian
tentang ajaran yang benar menurut Taurat Allah, dan memberikan penjelasan bahwa
mereka melakukan hal yang lebih salah yang diajarkan Taurat (4-7), tetapi
mengikuti adat istiadat yang pada hakekatnya bukan perintah Allah. Mereka
mengikuti semua yang diajarkan adat istiadat nenek moyang. Tetapi menolak
perintah Allah sehingga fisik mereka memuliakan Allah tetapi hati mereka jauh
dari Dia (4-7). Sampai kepada Yesus memberikan penjelasan bahwa yang najis itu
bukan yang masuk tetapi yang kita perkatan yang tidak seturut dengan perintah
Allah itulah yang najis.[4]
KONTEK
SESUDAHNYA
Menujukan
perjalanannya, Yesus setelah meniggalkan daerah Tirus dan Sidon, Pelayanan
Yesus mennuju daerah Galelia sebagai pusat dagang yang besar. Tanah Galelia
yang berbukitan, dan tempat peristirahatan kapal-kapal menjadikan tempat yang
strategis Yesus memberitakan.[5]
Sehingga banyak orang yang datang dengan segala pergumulanya (30:31), melihat
hal itu orang banyak menjadi takjub atas apa yang dilakukan oleh Yesus.
BAB
II
ISI
Otlain
Teks Matius 15 : 21-28
Kedatangan Yesus dan permohonan
perempuan Kanaan (21-22)
Respon Yesus Terhadap Perempuan
Kanaan (23-25)
Permohonan Perempuan dan jawaban Yesus (26-27)
Peryatan Yesus atas Iman perempuan
Kanaan (28)
Analisa Teks berdasrkan
Kata, konteks, esposinya
15:21 Lalu Yesus pergi dari
situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Refensi 7:24 7:25
Menjadi
pertanyan yang mendasar bagi kita apakah tujuan pelayanan Yesus pergi ke Tirus
dan Sidon, jikalau Ia, menolak menyembuhkan perempuan Kanaan. Di manakan kota Tirus
dan sidaon, daerah Tirus adalah bandar laut utama di pantai Fenisa, yang
berjarak kira-kira 38 km sebelah selatan Sidon, dan 53 km dari sebelah utara
Gunung karmel.[6]
Daerah Tirus didirikan sekitar Tahun
2700 sM, menurut Herodetus. Daerah Tirus sendiri adalah daearah yang cukup
strtegis dimana daerah ini menjadi daerah perdagangan barang-barang mewah
(Emas, Mutiara, dll) dan tempat singah kapal-kapal, dapat diperkirakan bahwa
keberadan Yesus hanya sekedar singgah istirahat agar dapat mengasingkan dari
pelayanannya selama seharian melayani (7:24),[7]
seperti halnya kapal-kapal lain yang singah di daerah Tirus untuk beristirahat
dan berdagang.
15:22 Maka datanglah seorang
perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan,
Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Refensi 7:25
Tetapi
waktu istrirahat yang Yesus mau pakai tidak bisa Yesus nikmati, dikarenakan seseorang
perempuan Kanaan yang berteriak minta tolong, karena anaknya mengalami sakit
yang dirasuki iblis. Kedatangan perempuan Kanaan itulah yang membuat istirahat
Yesus tidak dapat bisa Yesus pakai.
Perempuan
ini berseru kepada Yesus kata berseru menggunakan evlee,w NIV menterjemahkan Have mercy on me, Belas-Kasih
kepada aku kata itu menggunakan kasus imperfek yang memberikan pengertian hal
itu telah selesai dipakai, jadi perempuan itu berteriak dengan kuat untuk
meminta kesembuan untuk anaknya.
Perempuan ini sendiri berasal dari kanaan dapat dikatakan bahwa
orang dari kanaan juga disebut juga orang Amori yang tinggal dipegunungan
Palestina (Bil 13:29; Yos 5:1; 11:3) Orang Kanaan adalah anak Ham cucu Nuh (Kej
9:18, 22-27) orang-orang inilah yang tinggal di daerah Kanaan,[8]
dalam Markus sendiri dijelaskan Siro-Fenisia yang menjadi pertanyan bagi kita
kenapa perempuan ini ada didaerah Sidon apakah ia mengikuti Yesus, ataukah ia
memang tinggal di Sidon. Keberadan orang Kanaan ada di daerah Sidon karena
adanyanya usaha untuk merebut kota Sidon, timbulah perang dengan orang
Filistin, yang merampok Sidon kira-kira 1150 sM dan penduduk itu lari dan
tinggal di Tirus dataran kota Sidon.[9] Ada
yang mengatakan keberadan oran Siro-Fenisia nenek moyang mereka adalah seorang
pelaut yang melintasi teluk Persia melaui laut merah, dan kegiatanya mendirikan
kota Sidon[10], keagaman orang Siro-Fenisia adalah penyembah
berhala Baal, dewa kesuburan, dan dewa penyembuhan (Melek, Adonis, Esyamun).[11]
Seruan perempuan Kanaan yang tinggal di daerah Sidon yang menggungkapkan ‘ "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, ini
menujukan keakraban nenek moyang mereka antatra orang Kanaan yang tinggal di
Tirus dengan Nenek moyang orang Yahudi, yang menujuk kepada kebesaran dan
kehebatan Daud saat menjadi raja. Hal itu dibuktikan dengan kerjasama Raja
Hiram I untuk membanggun istana raja Daud dengan menyediakan bahan-bahan untuk
membanggun Istana Raja di Yerusalem.[12] Menjadi kebiasan bagi orang Yahudi menceritakan
Taurat itu secara turun-temurun kemungkinan besar bahwa kedatangan seorang
penyelamat itu diceritakan sehingga didengar oleh orang Siro-Persia atau orang
Sidon yang bekerjasama dalam pembanggunan istana Daud.
Perempuan
ini menyebut Yesus anak Daud, perempuan ini juga pasti mendengar tentang
silsilah Yesus yang berasal dari Daud, dan telah mendengar tentang muzizat yang
dilakukan oleh Yesus dalam menyembuhkan banyak orang, dan kuasa yang dimiliki
Yesus dalam memenerikan kebebasan dari banyak masalah, yang utama bahwa
perempuanh ini mengetahui bahwa Yesus inilah yang dijanjiakan oleh orang-orang
Yahudi yang akan menjadi pembebas seperti yang diberitakan oleh orang-orang
Daud.[13]
Hal
itu yang menjadi seruan yang dalam, bagi perempuan Kanaan yang telah mengetahui
bahwa Yesus dari keturunan Daud yang memiliki kuasa yang mampu menyembukan
segala penyakit terlebih juga mampu menyembuhkan anaknya yang kerasukan setan,
yang membuat anaknya menderita.
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu
murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia
mengikuti kita dengan berteriak-teriak."15:24 Jawab Yesus: "Aku
diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."15:25 Tetapi
perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah
aku. Refensi "7:26
Permohonaan untuk meminta
belas kasihan Yesus, untuk menyembuhkan anaknya dari setan yang telah merasuk
dalam diri anaknya tidak mendapatkan respon dari Yesus jika kita melihat respon
Yesus adalah tidak memberikan jawaban apapun dengan menyatakan ‘tidak
menjawabnya’ tidak menjawab ini menggunakan kata
Yunani ouvk
avpekri,qh Tindakan Yang tidak mau menjawab sama sekali, dengan
menggunakan kasus Aorist tetapi bersifat pasif. Ini menujuk kepada kesempatan
Yesus kepada Perempuan ini untuk memperlihatkan kesungguhan, ketidak mauan
Yesus bukan hal yang paten untuk tidak menyatakan kesembuhan bagi anak
perempuan Kanaan.
Bahkan kita melihat tindakan murid-murid yang berbicara
kepada Yesus, surulah wanita ini diam. Hal ini adalah satu peryataan para
murid-muridnya tentang tindakan Yesus dengan cepat menolong orang yang
membutukan, tetapi dalam hal perempuan Kanaan Yesus tidak menolong sehingga
menjadikan pertayaan bagi murid-murid sehingga mengatakan sesuatu surulah
perempuan ini pergi.[14]
Murid-murid Yesus melihat kejadian itu mengaharapkan
Yesus untuk dapat menagambil Tindakan pertolongan kepada wanita ini agar,
kebutuhan atau permohonan yang dinginkan cepat diselesaikan oleh Yesus, yang
dapat menyelesaikan masalah itu. Tindakan itulah yang diharpkan oleh
murid-muridnya.[15]
Yesus menaggapi pertanyan para Murid
dengan menjelaskan bahwa ‘Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel’ Hal ini merujuk kepada
perintah (Matius 10:6) Bahwa Tujuan Allah adalah memberikan keselamatan kepada
orang-orang Yahudi atau umat pilihan Allah, sehingga Yesus tidak memberikan
respon kepada orang Kanaan. Orang-orang dari Yahudi menggangap bahwa
orang-orang Kanaan adalah orang Kafir atau orang yang sangat rendah di
pandangan orang Yahudi.[16]
Hal itulah Yesus beridiri pada Kontks
Budaya, karena murid-murid Yesus adalah orang berasal dari keturunan orang
Yahudi, sehingga Yesus memperlihatkan Ke Yahudianya kepada para Muridnya kepada
orang yang dianggap Kafir dan hina bagi orang Yahudi, apakah murid-muridnya
yang pada hakekatnya adalah orang Yahudi memiliki belas kasihan kepada sesamnya
bahkan orang yang paling rendah dari pandangan mereka, dan Yesus melihat
keteguhan iman wanita untuk memperoleh kesembuhan bagi anaknya, dengan Yesus
menyatakan Misinya. Seperti halnya kita melihat (23) para Murid merespon
tindakan Yesus yang tidak memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan
pertolonganya.
Peryatan dari Yesuslah yang menimbulkan
keteguhan dari perempuan Kanaan ini untuk tetap memperoleh kesembuhan bagi
anaknya dari Yesus. Sehingga dikatakan perempuan itu datang dan mendekati Yesus
dan sujud. Kata sujud sendiri menggunakan proskune,w dalam NIV worshipped
yang berarti memuja. Dalam pengertian orang Yahudi menyembah dengan menggunakan
kata proskune,w yang berarti menyembah dengan keadan tubuh membungkukan
bahkan sampai menjatuhkan diri (Kej17:3 ;Bil 16:4 ;I
Raj 18:39) kepada orang atau pribadi yang disembah.[17]
15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada
anjing."
Tindakan
perempuan Kanaan yang tidak pernah mau menyerah dengan apa yang ia butuhkan
pada saat itu, yaitu kesembuhan anaknya dari cengngraman iblis, yang telah
membuat menderita. Keteguhan iman perempuan ini. Menimbulkan respon bagi Yesus
karena melihat iman wanita ini yang semakin berkembang,[18]sehingga
Yesus memberikan respon dengan jawabaan walau itu menujuk kepada tidak adanya
kesempatan kesembuhan bagi orang diluar Yahudi atau umat pilihan Allah.
Respon
Yesus bagi perempuan Kanaan adalah jawabaan yang berdiri pada kontks budaya
Yahudi, dengan menempatkan Yesus pada porsi yang tinggi dan terhormat seperti
halnya pandangan orang Yahudi sendiri. Kata Yesus ‘Tidak
patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak, Masalah
besar yang besar yang muncul adalah masalah soal hidup, hal itu diperumpamakan
dengan roti. Roti yang berarti hidup ini, bahkan dalam NIV Study Bible
menjelaskan tentang roti yang dimaksud berkat perjanjian Allah bagi bangsa
Yahudi[19]
dikatakan roti yang telah disediakan atau roti yang siap dimakan yang ada
diatas meja itu. Hanya disediakan dan dimakan oleh anggota keluarga yaitu
menujuk kepada bangsa Israel bukan orang di luar Yerusalem.[20]
Bahakan
ketidak patutaan bagi orang diluar Israel ditunjukan dengan Kata anjing, anjing
sendiri menggunakan kata
kuna,rion
kunarion yang berarti Anjing Piaran atau anjing kecil.[21]yang
menjadi pertanyan bagi kita kenapa Yesus menggunakan kata anjing bagi manusia
dalam kontks masalah kesembuhan bagi orang siro-Fenisia, apakah Yesus tidak
memiliki etika kemanusia, apalagi pada jamaan Yesus ilmu filsafat saat itu
merebak dalam jamaanya yang dipengaruhi oleh pemerintahan Yunani.
Kata Anjing sendiri yang berarti kunarion, bagi
orang-orang Siro-Fenisia tidaklah hal yang buruk apalagi dalam kontks
kesembuhan para ahli arkeologi Siro-Fenisia anjing adalah bintang yang sangat
baik dalam sebagai lambang dewa kesembuhan dari Siro-Fenisia, bagi orang-orang
Siro-fenisia kesembuhan dari penyakit itu mereka bisa dapat dari dewa
kesembuhan yaitu dewa Esymun yang dilambangkan oleh anjing ‘kunario’.[22]
Kesembuhan yang dipakai oleh Siro-Fenisia dengan
menggunakan anjing berdasarkan sejarah, Anjing dikaitkan dengan suatu ibadah
kesembuhan. Di Askelon para ahli menemukan kuburan anjing yang berisi 1. 500
jasad anjing, baik hanya bagian-bagainya saja ataupun jasad yang masih lengkap
hal ini halnya dikaitkan dengan ilah-ilah Fenisia. Bahkan tiap anjing
dikuburkan dengan teliti dengan cara menguburkan dalam posisi miring didalam
tanah yang dangkal, tembikar yang sebesar rahim yang didalamnya anjing-anjing
ditempatkan untuk dikuburkan, jasad anjing ini diperkirakan sekitar abad 5 sM.[23]
Anjing-anjing yang dimaksut adalah anjing kecil atau
anjing piaraan ‘kunario’ anjing ini
sejarahnya melakukan penyembuhan dengan proses penyembuhan dengan naluri anjing
dengan melakukan jilatan-jilatan pada luka-luka penderita. Hal ini menyiratkan
dengan kekuatan penyembuhan. Steger menduga bahwa ibadat Askelon menggunakan
anjing, seperti ibadat Gua Mesopotamia (Dewi kesembuhan), dan ibadat Fenisia di
Kition.[24]
Sehingga hal ini menujuk tentang kebiasan dan kegunaan
anjing, selain cara pandang orang Yahudi bagi orang kafir atau orang Yunani
sebagai Anjing. Kita dapat mengerti bahwa Yesus berdiri dalam kontks budaya
sehingga perkatan-perkatan itu tidak menjadikan satu hal yang menghina bagi pribadi perempuan itu.
Yesus ingin menekankan bahwa anjing itu bukan ketidak layakan perempuan itu
menerima makanan atau kesembuhan melaikan Yesus ingin membicarakan bahwa
anak-anak, atau dengan maksud bahwa orang israel dahulu yang harus menerima
injil atau kabar baik dan pembebasan, sehingga nantinya bagi orang-orang diluar
Isreal akan mendaptkan sesuatu ada waktunya.[25] Sehingga
kata anjing bagi wanita ini adalah menyatakan hal yang baik dalam kontks
kesembuhan, bericara makan dan anjing. Yang berarti makan adalah kesembuhan itu
dan anjing menujuk kepada kekuatan magis yang dipercaya oleh orang
Siro-Fenisia, seperti halnya Yesus memberikan kesembuhan itu bisa kamu dapat
diluar Aku secara teologis. Dalam kontks budaya kedudukan yang rendah.
15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan,
namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
Ketika
Yesus memberikan jawaban kepada perempuan ini berdasarkan dengan jawabaan
berdasarkan kontks budaya pada masa itu dan kontks kesembuhan. Sehingga
perempuan ini menempatkan dirinya kepada aspek budaya pula dari sudut pandang
orang Yahudi, ‘Benar Tuhan’ kata benar sendiri memiliki arti yang
sangat dalam ada satu dua naskah yang menghilangaklan kata nai “benar” begitupula UBS; P45 naskah yang
kuarang jelas sehingga tidak mungkin mentukan ada tindakan nai, kata kurie (Tuhan) disini bukan sekedar Tuan
tetapi bukan hanya sebutan yang penuh iman “Tuhan” di dalamnya terungkap rasa
hormat bagi Dia yang lebih besar, yang kepada-Nya ia bersujud berhadapan dengan
Yesus ia bersikap tunduk dan pasrah dibagai seorang hamba yang tidak memiliki
harga untuk dapat dipertimbangkan untuk permohonannya.[26]
Permohonan
yang diminta oleh perempuan ini bukanlah satu permohonan yang besar dan sulit
untuk dikabulkan oleh Yesus sebagai orang yang empunya jawabaan itu. Yaitu
remah-remah dari roti itu, kata remah-remah sendiri memakai kata yici,on psichion yang berarti remah-remah kecil atau serpihan roti yang
kecil, sehingga hal itu sangat mudah bagi Yesus untuk memberikanya dengan
melemparkan serpihan yang tidak akan mengurangi bagian dari anak-anak. Karena
remah-remah terkadang dijatuhkan oleh anak-anak hal itulah yang menjadi jelah
bagi wanita untuk mendaptakan bagian dari roti itu dengan penuh tekad dan
keberanian itu.[27]
15:28
Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka
jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya
sembuh.
Jawaban
perempuan Kanaan (Siro-Fenisia), ini yang penuh dengan keberanian dan tekad
untuk mendapatkan kesembuhan ditengah-tengah ketidak adanya kesempatan, untuk
memperoleh kesembuhan bagi anaknya. Membuat Yesus menjadi menerima keberadanya
perempuan itu untuk memperoleh kesembuhan, kesempatan itu dikarenakan anak-anak
yang makan dengan sembarangan atau sembrono sehingga roti itu terbuang.
Anak-anak yang tidak menghargai makanan sehingga Yesus memberikan kesempatan
itu kepada di luar anak-anak untuk mendapatkan makanan itu ini juga anugrah
bagi orang diluar Yahudi (Rom 1:16 b karena Injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga
orang Yunani.).[28]
Dapat dilihat juga dari peryatan
Yesus kepada perempuan ini dalam interliner dikatan enkau kehendaki dengan
menggunakan kata qe,lw thelo
{thel'-o} or eqe,lw ethelo yang diartikan menghendaki, Yesus menyatakan apa jawaban
dengan memberikan apa yang dibutuhkan itu karena ketundukanya dan keyakinanya
kepada Yesus yang memberi jawaban atas kebutuhan yang mendesak bagi seorang ibu
yang tidak kuat melihat anaknya menderita karena cengraman iblis dan kesembuhan
itu sendiri dilakukan diluar dimana banyaknya orang bukan Yahudi.[29]
Seketika itu sembulah anaknya yang telah lama tercengram dengan kuasa setan
yang mendiami tubuh anaknya.
BAB III
MAKNA TEOLOGIS
Secara
tologis dapat saya ambil ketika saya mengeposisikan Matius 15:21-28, begitu
sangat menakjubkan bagi saya karena selain Yesus berkuasa, Yesus maha kasih.
Yang menakjubkan saya Yesus adalah pribadi yang sejarawan dan mengerti budaya
di daerah sekitr, itu saya katan diluar Yesus sebagai pribadi yang maha tahu,
tetapi berdasarkan Yesus berdaskan kemanusian yang sepenuhnya.
Saya
ingin mengutarakan makna teologis yang saya ambil dari kemanusian Kristus dalam
kontks percakapan kesembuhan yang dilakukan oleh Yesus. Pada saat Yesus
mengatakan anjing yang berarti kuna,rion kunarion,
atau yang dapat dikatakan dengan arti anjing kecil atau anjing peliharan,
sepertinya perkatan ini adalah perkataan yang tidak beretika jika dilihat dalam
kontks budaya kita atau budaya Yahudi yang merendahkan suku diluar Yahudi.
Tetapi Yesus mengatakan anjing bagi orang siro-Fenisia yang menggangap anjing
sesuatu yang berharga berdaskan kekuatan megis yang dimiliki sehingga Yesus
tidak membuat wanita itu jatuh dan direndahkan dan Yesus juga dapat
mensejajarkan dengan keberadan murid-murid-Nya yang orang Yahudi.
Makna teologis membuat saya belajar dari Yesus yang dapat
menempatkan kata pada kontks budaya setempat sehingga dalam pelayanan saya
secara kontkstual agar dalam segala perkatan tidak menjadikan satu bomerang
tetapi menjadikan berkat bagi orang yang akan mendengar injil dari saya,
sehingga mereka dapat menerima apa yang saya beritakan berdasarkan
bahasa-bahasa yang mereka gunakan.
DAFTAR PUSTAKA
__________,
1990 Injil
Matius, Yogjakarta : Kansius,
Newman
M. Barclay.
2001 Kamus Yunani Indonesia, Jakarta : BPK
Gunung Mulia,
__________,
1990 Tafsiran Alkitaf Masa Kini 3 Matius-Wahyu, Jakarta
: Yayasan Komunikasi Bina Kasih,
__________,
2002 NIV Study Bible, Michigan :Zondervan.
Bruggen
Jakob Van.
2006 Markus Injil Menurut Petrus, Jakarta :
BPK Gunung Mulia.
Douglas
J. D,
2008 Ensiklopedi Alkitab Masa Kini I, Jakarta
: Yayasan Komunikasi Bina Kasih,
Douglas
D, J.
2008 Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Ii, Jakarta
: Yayasan Komunikasi Bina Kasih,
Stager
E. Lawrencedan Philip J. King.
2010 Kehidupan
Orang Israel Alkitabiah, Jakarta : BPK Gunung Mulia,
Blomberg
E,Caring.
1992 The New Amerika Commentery Nathew, Nashvelle:
Bradman Press,
Pasaribu
Marulak,
2002 Cara Untuk Menemukan Inti Berita Injil
Sinoptik, Malang : Departemen YPPII,
Mimery
Nehemia,
1999 Komentar Injil Sinoptik Matius Markus Lukas,
Jakarta : Mimery Press,
[1] Marulak Pasaribu, Cara Untuk
Menemukan Inti Berita Injil Sinoptik, (Malang : Departemen YPPII, 2002)
Hal. 32
[2] Ibid.. Marulak Pasaribu. Hal.47
[3] Nehemia Mimery, Komentar Injil
Sinoptik Matius Markus Lukas, (Jakarta : Mimery Press, 1999)Hal. 116
[4] Ibid..Nehemia Mimery. Hal. 117-118
[5] J. D Douglas, Ensiklopedi
Alkitab Masa Kini I, (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2008)Hal.
325
[6] Ibid..Ensiklopedi Alkitab Masa
Kini jilid II, Hal. 482
[7]Ibid.. Komentar Injil Sinoptik
Matius Markus Lukas Hal. 118
[8] Ibid...Ensikolopedi Alkitab masa
kini Jilid I, Hal. 501
[9] Ibid... Ensikolopedi Alkitab
masa kini Jilid II, Hal. 390
[10] Ibid.. Ensikolopedi Alkitab masa
kini Jilid I, Hal. 301
[11] Ibid.. Ensikolopedi Alkitab masa
kini Jilid I, Hal. 303
[13] Ibid...Komentar Injil Sinoptik Matius Markus Lukas.Hal.118
[14] Ibid...Komentar praktis Inijil
Sinoptik Matius Markus Lukas, Hal. 119
[15] Caring E. Blomberg, The New
Amerika Commentery Nathew, (Nashvelle: Bradman Press, 1992). Hal 243
[16] ____, Injil Matius, (Yogjakarta : Kansius, 1990) Hal. 113
[17] Barclay M. Newman. Kamus Yunani
Indonesia, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2001) Hal. 144
[18]_____, Tafsiran Alkitaf Masa Kini
3 Matius-Wahyu, (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1990) Hal.100
[20] Ibid...Komentar praktis injil Sinoptik Matius Markus Lukas, Hal. 119
[21] Ibid... Injil Matius, Hal. 113
[22] Ibid...Ensikolopedi Alkitab Masa
kini jilid I, Hal. 303
[23] Philip J. King dan Lawrence E. Stager, Kehidupan Orang Israel Alkitabiah,(Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2010)Hal.
94
[24] Ibid... Kehidupan Orang Israel
Alkitabiah, Hal. 95
[25] Jakob Van Bruggen, Markus Injil
Menurut Petrus, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2006)Hal. 256
[26] Ibid..Markus injil menurut
Petrus, Hal.256
[27] Ibid.. Markus injil menurut Petrus, Hal.257
[28] Ibid... Markus injil menurut
Petrus, Hal.257
[29] Ibid..Tafsiran Alkitab Masa Kini
3 Matius-Wahyu, Hal. 101
0 komentar:
Posting Komentar