Kamis, 16 Mei 2013

EKSPOSISI MATIUS 15 : 21-28



BAB I
PENDAHULUAN
Melihat latar belakang dari penulis, tujuan penulis dari inijil sinooptik memberikan keterangan dalam penulisan surat-surat mereka, sehingga kita dapat melihat garis besar. Yang dapat ditarik secara pararel, seperti halnya injil Matius tidak memberikan keterangan siapakah penulisnya, tetapi dipercaya Matius murid Yesus disebut ‘Lewi’ (Mark 2:14;Luk 27:29). Matius menulis kehidupan Yesus ingin memperlihatkan kepada orang-orang Yahudi bahwa Yesus adalah mesias anak Allah yang mereka nanti.[1]
Markus sendiri sering disebut dalam perjanjianj baru, dalam (Kis 13:5), Markus memiliki kedekatan dengan Paulus dan Petrus (I Pet 5:13). Markus menulis berdasarkan informasi Petrus dan paulus. Ditujukan Orang Romawi yang sedang mengalami aniyaya.[2]
KONTEK SEBELUMNYA
Diutarakan dalam kontks sebelumnya menceritakan ketika murid-muridnya melakukan kesalahan dengan melangar adat istiadat orang Yahudi yang telah dipatenkan, bagi orang-orang dan keturunan Yahudi  berdasrkan ajaran nenek moyangnya (Ayat2),[3] sehingga hal itu menjadi bahan keritikan orang Farisi dan ahli Taurat yang memiliki kebencian kepada Yesus, mereka mengatakan murid-muridmu melakukan kesalahan.  Yesus memberikan pengertian tentang ajaran yang benar menurut Taurat Allah, dan memberikan penjelasan bahwa mereka melakukan hal yang lebih salah yang diajarkan Taurat (4-7), tetapi mengikuti adat istiadat yang pada hakekatnya bukan perintah Allah. Mereka mengikuti semua yang diajarkan adat istiadat nenek moyang. Tetapi menolak perintah Allah sehingga fisik mereka memuliakan Allah tetapi hati mereka jauh dari Dia (4-7). Sampai kepada Yesus memberikan penjelasan bahwa yang najis itu bukan yang masuk tetapi yang kita perkatan yang tidak seturut dengan perintah Allah itulah yang najis.[4]
KONTEK SESUDAHNYA
Menujukan perjalanannya, Yesus setelah meniggalkan daerah Tirus dan Sidon, Pelayanan Yesus mennuju daerah Galelia sebagai pusat dagang yang besar. Tanah Galelia yang berbukitan, dan tempat peristirahatan kapal-kapal menjadikan tempat yang strategis Yesus memberitakan.[5] Sehingga banyak orang yang datang dengan segala pergumulanya (30:31), melihat hal itu orang banyak menjadi takjub atas apa yang dilakukan oleh Yesus.
BAB II
ISI
Otlain Teks Matius 15 : 21-28
Kedatangan Yesus dan permohonan perempuan Kanaan (21-22)
Respon Yesus Terhadap Perempuan Kanaan (23-25)
Permohonan Perempuan  dan jawaban Yesus (26-27)
Peryatan Yesus atas Iman perempuan Kanaan (28)

Analisa Teks berdasrkan Kata, konteks, esposinya
15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Refensi 7:24 7:25
            Menjadi pertanyan yang mendasar bagi kita apakah tujuan pelayanan Yesus pergi ke Tirus dan Sidon, jikalau Ia, menolak menyembuhkan perempuan Kanaan. Di manakan kota Tirus dan sidaon, daerah Tirus adalah bandar laut utama di pantai Fenisa, yang berjarak kira-kira 38 km sebelah selatan Sidon, dan 53 km dari sebelah utara Gunung karmel.[6]
            Daerah Tirus didirikan sekitar Tahun 2700 sM, menurut Herodetus. Daerah Tirus sendiri adalah daearah yang cukup strtegis dimana daerah ini menjadi daerah perdagangan barang-barang mewah (Emas, Mutiara, dll) dan tempat singah kapal-kapal, dapat diperkirakan bahwa keberadan Yesus hanya sekedar singgah istirahat agar dapat mengasingkan dari pelayanannya selama seharian melayani (7:24),[7] seperti halnya kapal-kapal lain yang singah di daerah Tirus untuk beristirahat dan berdagang.
15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Refensi 7:25
Tetapi waktu istrirahat yang Yesus mau pakai tidak bisa Yesus nikmati, dikarenakan seseorang perempuan Kanaan yang berteriak minta tolong, karena anaknya mengalami sakit yang dirasuki iblis. Kedatangan perempuan Kanaan itulah yang membuat istirahat Yesus tidak dapat bisa Yesus pakai.
Perempuan ini berseru kepada Yesus kata berseru menggunakan evlee,w NIV menterjemahkan Have mercy on me, Belas-Kasih kepada aku kata itu menggunakan kasus imperfek yang memberikan pengertian hal itu telah selesai dipakai, jadi perempuan itu berteriak dengan kuat untuk meminta kesembuan untuk anaknya.
Perempuan ini sendiri berasal dari kanaan dapat dikatakan bahwa orang dari kanaan juga disebut juga orang Amori yang tinggal dipegunungan Palestina (Bil 13:29; Yos 5:1; 11:3) Orang Kanaan adalah anak Ham cucu Nuh (Kej 9:18, 22-27) orang-orang inilah yang tinggal di daerah Kanaan,[8] dalam Markus sendiri dijelaskan Siro-Fenisia yang menjadi pertanyan bagi kita kenapa perempuan ini ada didaerah Sidon apakah ia mengikuti Yesus, ataukah ia memang tinggal di Sidon. Keberadan orang Kanaan ada di daerah Sidon karena adanyanya usaha untuk merebut kota Sidon, timbulah perang dengan orang Filistin, yang merampok Sidon kira-kira 1150 sM dan penduduk itu lari dan tinggal di Tirus dataran kota Sidon.[9] Ada yang mengatakan keberadan oran Siro-Fenisia nenek moyang mereka adalah seorang pelaut yang melintasi teluk Persia melaui laut merah, dan kegiatanya mendirikan kota Sidon[10],  keagaman orang Siro-Fenisia adalah penyembah berhala Baal, dewa kesuburan, dan dewa penyembuhan (Melek, Adonis, Esyamun).[11]
Seruan perempuan Kanaan yang tinggal di daerah Sidon  yang menggungkapkan ‘ "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, ini menujukan keakraban nenek moyang mereka antatra orang Kanaan yang tinggal di Tirus dengan Nenek moyang orang Yahudi, yang menujuk kepada kebesaran dan kehebatan Daud saat menjadi raja. Hal itu dibuktikan dengan kerjasama Raja Hiram I untuk membanggun istana raja Daud dengan menyediakan bahan-bahan untuk membanggun Istana Raja di Yerusalem.[12]  Menjadi kebiasan bagi orang Yahudi menceritakan Taurat itu secara turun-temurun kemungkinan besar bahwa kedatangan seorang penyelamat itu diceritakan sehingga didengar oleh orang Siro-Persia atau orang Sidon yang bekerjasama dalam pembanggunan istana Daud.
Perempuan ini menyebut Yesus anak Daud, perempuan ini juga pasti mendengar tentang silsilah Yesus yang berasal dari Daud, dan telah mendengar tentang muzizat yang dilakukan oleh Yesus dalam menyembuhkan banyak orang, dan kuasa yang dimiliki Yesus dalam memenerikan kebebasan dari banyak masalah, yang utama bahwa perempuanh ini mengetahui bahwa Yesus inilah yang dijanjiakan oleh orang-orang Yahudi yang akan menjadi pembebas seperti yang diberitakan oleh orang-orang Daud.[13]
Hal itu yang menjadi seruan yang dalam, bagi perempuan Kanaan yang telah mengetahui bahwa Yesus dari keturunan Daud yang memiliki kuasa yang mampu menyembukan segala penyakit terlebih juga mampu menyembuhkan anaknya yang kerasukan setan, yang membuat anaknya menderita.
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku. Refensi "7:26
 Permohonaan untuk meminta belas kasihan Yesus, untuk menyembuhkan anaknya dari setan yang telah merasuk dalam diri anaknya tidak mendapatkan respon dari Yesus jika kita melihat respon Yesus adalah tidak memberikan jawaban apapun dengan menyatakan tidak menjawabnya’ tidak menjawab ini menggunakan kata Yunani ouvk avpekri,qh Tindakan Yang tidak mau menjawab sama sekali, dengan menggunakan kasus Aorist tetapi bersifat pasif. Ini menujuk kepada kesempatan Yesus kepada Perempuan ini untuk memperlihatkan kesungguhan, ketidak mauan Yesus bukan hal yang paten untuk tidak menyatakan kesembuhan bagi anak perempuan Kanaan.
Bahkan kita melihat tindakan murid-murid yang berbicara kepada Yesus, surulah wanita ini diam. Hal ini adalah satu peryataan para murid-muridnya tentang tindakan Yesus dengan cepat menolong orang yang membutukan, tetapi dalam hal perempuan Kanaan Yesus tidak menolong sehingga menjadikan pertayaan bagi murid-murid sehingga mengatakan sesuatu surulah perempuan ini pergi.[14]
Murid-murid Yesus melihat kejadian itu mengaharapkan Yesus untuk dapat menagambil Tindakan pertolongan kepada wanita ini agar, kebutuhan atau permohonan yang dinginkan cepat diselesaikan oleh Yesus, yang dapat menyelesaikan masalah itu. Tindakan itulah yang diharpkan oleh murid-muridnya.[15]
Yesus menaggapi pertanyan para Murid dengan menjelaskan bahwa  Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel’  Hal ini merujuk kepada perintah (Matius 10:6) Bahwa Tujuan Allah adalah memberikan keselamatan kepada orang-orang Yahudi atau umat pilihan Allah, sehingga Yesus tidak memberikan respon kepada orang Kanaan. Orang-orang dari Yahudi menggangap bahwa orang-orang Kanaan adalah orang Kafir atau orang yang sangat rendah di pandangan orang Yahudi.[16]
Hal itulah Yesus beridiri pada Kontks Budaya, karena murid-murid Yesus adalah orang berasal dari keturunan orang Yahudi, sehingga Yesus memperlihatkan Ke Yahudianya kepada para Muridnya kepada orang yang dianggap Kafir dan hina bagi orang Yahudi, apakah murid-muridnya yang pada hakekatnya adalah orang Yahudi memiliki belas kasihan kepada sesamnya bahkan orang yang paling rendah dari pandangan mereka, dan Yesus melihat keteguhan iman wanita untuk memperoleh kesembuhan bagi anaknya, dengan Yesus menyatakan Misinya. Seperti halnya kita melihat (23) para Murid merespon tindakan Yesus yang tidak memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan pertolonganya.
Peryatan dari Yesuslah yang menimbulkan keteguhan dari perempuan Kanaan ini untuk tetap memperoleh kesembuhan bagi anaknya dari Yesus. Sehingga dikatakan perempuan itu datang dan mendekati Yesus dan sujud. Kata sujud sendiri menggunakan proskune,w dalam NIV worshipped yang berarti memuja. Dalam pengertian orang Yahudi menyembah dengan menggunakan kata proskune,w yang berarti menyembah dengan keadan tubuh membungkukan bahkan sampai menjatuhkan diri (Kej17:3 ;Bil 16:4 ;I Raj 18:39) kepada orang atau pribadi yang disembah.[17]
15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Tindakan perempuan Kanaan yang tidak pernah mau menyerah dengan apa yang ia butuhkan pada saat itu, yaitu kesembuhan anaknya dari cengngraman iblis, yang telah membuat menderita. Keteguhan iman perempuan ini. Menimbulkan respon bagi Yesus karena melihat iman wanita ini yang semakin berkembang,[18]sehingga Yesus memberikan respon dengan jawabaan walau itu menujuk kepada tidak adanya kesempatan kesembuhan bagi orang diluar Yahudi atau umat pilihan Allah.
Respon Yesus bagi perempuan Kanaan adalah jawabaan yang berdiri pada kontks budaya Yahudi, dengan menempatkan Yesus pada porsi yang tinggi dan terhormat seperti halnya pandangan orang Yahudi sendiri. Kata Yesus Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak, Masalah besar yang besar yang muncul adalah masalah soal hidup, hal itu diperumpamakan dengan roti. Roti yang berarti hidup ini, bahkan dalam NIV Study Bible menjelaskan tentang roti yang dimaksud berkat perjanjian Allah bagi bangsa Yahudi[19] dikatakan roti yang telah disediakan atau roti yang siap dimakan yang ada diatas meja itu. Hanya disediakan dan dimakan oleh anggota keluarga yaitu menujuk kepada bangsa Israel bukan orang di luar Yerusalem.[20]
Bahakan ketidak patutaan bagi orang diluar Israel ditunjukan dengan Kata anjing, anjing sendiri menggunakan kata kuna,rion kunarion yang berarti Anjing Piaran atau anjing kecil.[21]yang menjadi pertanyan bagi kita kenapa Yesus menggunakan kata anjing bagi manusia dalam kontks masalah kesembuhan bagi orang siro-Fenisia, apakah Yesus tidak memiliki etika kemanusia, apalagi pada jamaan Yesus ilmu filsafat saat itu merebak dalam jamaanya yang dipengaruhi oleh pemerintahan Yunani.
Kata Anjing sendiri yang berarti kunarion, bagi orang-orang Siro-Fenisia tidaklah hal yang buruk apalagi dalam kontks kesembuhan para ahli arkeologi Siro-Fenisia anjing adalah bintang yang sangat baik dalam sebagai lambang dewa kesembuhan dari Siro-Fenisia, bagi orang-orang Siro-fenisia kesembuhan dari penyakit itu mereka bisa dapat dari dewa kesembuhan yaitu dewa Esymun yang dilambangkan oleh anjing ‘kunario’.[22]
Kesembuhan yang dipakai oleh Siro-Fenisia dengan menggunakan anjing berdasarkan sejarah, Anjing dikaitkan dengan suatu ibadah kesembuhan. Di Askelon para ahli menemukan kuburan anjing yang berisi 1. 500 jasad anjing, baik hanya bagian-bagainya saja ataupun jasad yang masih lengkap hal ini halnya dikaitkan dengan ilah-ilah Fenisia. Bahkan tiap anjing dikuburkan dengan teliti dengan cara menguburkan dalam posisi miring didalam tanah yang dangkal, tembikar yang sebesar rahim yang didalamnya anjing-anjing ditempatkan untuk dikuburkan, jasad anjing ini diperkirakan sekitar abad 5 sM.[23]
Anjing-anjing yang dimaksut adalah anjing kecil atau anjing piaraan ‘kunario’ anjing ini sejarahnya melakukan penyembuhan dengan proses penyembuhan dengan naluri anjing dengan melakukan jilatan-jilatan pada luka-luka penderita. Hal ini menyiratkan dengan kekuatan penyembuhan. Steger menduga bahwa ibadat Askelon menggunakan anjing, seperti ibadat Gua Mesopotamia (Dewi kesembuhan), dan ibadat Fenisia di Kition.[24]
Sehingga hal ini menujuk tentang kebiasan dan kegunaan anjing, selain cara pandang orang Yahudi bagi orang kafir atau orang Yunani sebagai Anjing. Kita dapat mengerti bahwa Yesus berdiri dalam kontks budaya sehingga perkatan-perkatan itu tidak menjadikan satu hal  yang menghina bagi pribadi perempuan itu. Yesus ingin menekankan bahwa anjing itu bukan ketidak layakan perempuan itu menerima makanan atau kesembuhan melaikan Yesus ingin membicarakan bahwa anak-anak, atau dengan maksud bahwa orang israel dahulu yang harus menerima injil atau kabar baik dan pembebasan, sehingga nantinya bagi orang-orang diluar Isreal akan mendaptkan sesuatu ada waktunya.[25] Sehingga kata anjing bagi wanita ini adalah menyatakan hal yang baik dalam kontks kesembuhan, bericara makan dan anjing. Yang berarti makan adalah kesembuhan itu dan anjing menujuk kepada kekuatan magis yang dipercaya oleh orang Siro-Fenisia, seperti halnya Yesus memberikan kesembuhan itu bisa kamu dapat diluar Aku secara teologis. Dalam kontks budaya kedudukan yang rendah.
15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
Ketika Yesus memberikan jawaban kepada perempuan ini berdasarkan dengan jawabaan berdasarkan kontks budaya pada masa itu dan kontks kesembuhan. Sehingga perempuan ini menempatkan dirinya kepada aspek budaya pula dari sudut pandang orang Yahudi, Benar Tuhan’ kata benar sendiri memiliki arti yang sangat dalam ada satu dua naskah yang menghilangaklan kata nai “benar” begitupula UBS; P45 naskah yang kuarang jelas sehingga tidak mungkin mentukan ada tindakan nai, kata kurie (Tuhan) disini bukan sekedar Tuan tetapi bukan hanya sebutan yang penuh iman “Tuhan” di dalamnya terungkap rasa hormat bagi Dia yang lebih besar, yang kepada-Nya ia bersujud berhadapan dengan Yesus ia bersikap tunduk dan pasrah dibagai seorang hamba yang tidak memiliki harga untuk dapat dipertimbangkan untuk permohonannya.[26] 
Permohonan yang diminta oleh perempuan ini bukanlah satu permohonan yang besar dan sulit untuk dikabulkan oleh Yesus sebagai orang yang empunya jawabaan itu. Yaitu remah-remah dari roti itu, kata remah-remah sendiri memakai kata yici,on psichion yang berarti remah-remah kecil atau serpihan roti yang kecil, sehingga hal itu sangat mudah bagi Yesus untuk memberikanya dengan melemparkan serpihan yang tidak akan mengurangi bagian dari anak-anak. Karena remah-remah terkadang dijatuhkan oleh anak-anak hal itulah yang menjadi jelah bagi wanita untuk mendaptakan bagian dari roti itu dengan penuh tekad dan keberanian itu.[27]
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Jawaban perempuan Kanaan (Siro-Fenisia), ini yang penuh dengan keberanian dan tekad untuk mendapatkan kesembuhan ditengah-tengah ketidak adanya kesempatan, untuk memperoleh kesembuhan bagi anaknya. Membuat Yesus menjadi menerima keberadanya perempuan itu untuk memperoleh kesembuhan, kesempatan itu dikarenakan anak-anak yang makan dengan sembarangan atau sembrono sehingga roti itu terbuang. Anak-anak yang tidak menghargai makanan sehingga Yesus memberikan kesempatan itu kepada di luar anak-anak untuk mendapatkan makanan itu ini juga anugrah bagi orang diluar Yahudi (Rom 1:16 b karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.).[28]
            Dapat dilihat juga dari peryatan Yesus kepada perempuan ini dalam interliner dikatan enkau kehendaki dengan menggunakan kata  qe,lw thelo {thel'-o} or eqe,lw ethelo yang diartikan menghendaki, Yesus menyatakan apa jawaban dengan memberikan apa yang dibutuhkan itu karena ketundukanya dan keyakinanya kepada Yesus yang memberi jawaban atas kebutuhan yang mendesak bagi seorang ibu yang tidak kuat melihat anaknya menderita karena cengraman iblis dan kesembuhan itu sendiri dilakukan diluar dimana banyaknya orang bukan Yahudi.[29] Seketika itu sembulah anaknya yang telah lama tercengram dengan kuasa setan yang mendiami tubuh anaknya.

 
                                                                          BAB III
MAKNA TEOLOGIS
Secara tologis dapat saya ambil ketika saya mengeposisikan Matius 15:21-28, begitu sangat menakjubkan bagi saya karena selain Yesus berkuasa, Yesus maha kasih. Yang menakjubkan saya Yesus adalah pribadi yang sejarawan dan mengerti budaya di daerah sekitr, itu saya katan diluar Yesus sebagai pribadi yang maha tahu, tetapi berdasarkan Yesus berdaskan kemanusian yang sepenuhnya.
Saya ingin mengutarakan makna teologis yang saya ambil dari kemanusian Kristus dalam kontks percakapan kesembuhan yang dilakukan oleh Yesus. Pada saat Yesus mengatakan anjing yang berarti kuna,rion kunarion, atau yang dapat dikatakan dengan arti anjing kecil atau anjing peliharan, sepertinya perkatan ini adalah perkataan yang tidak beretika jika dilihat dalam kontks budaya kita atau budaya Yahudi yang merendahkan suku diluar Yahudi. Tetapi Yesus mengatakan anjing bagi orang siro-Fenisia yang menggangap anjing sesuatu yang berharga berdaskan kekuatan megis yang dimiliki sehingga Yesus tidak membuat wanita itu jatuh dan direndahkan dan Yesus juga dapat mensejajarkan dengan keberadan murid-murid-Nya yang orang Yahudi.
Makna teologis membuat saya belajar dari Yesus yang dapat menempatkan kata pada kontks budaya setempat sehingga dalam pelayanan saya secara kontkstual agar dalam segala perkatan tidak menjadikan satu bomerang tetapi menjadikan berkat bagi orang yang akan mendengar injil dari saya, sehingga mereka dapat menerima apa yang saya beritakan berdasarkan bahasa-bahasa yang mereka gunakan.

 DAFTAR PUSTAKA
__________,
            1990                  Injil Matius, Yogjakarta : Kansius,

Newman M. Barclay.
            2001                  Kamus Yunani Indonesia, Jakarta : BPK Gunung Mulia,
__________,
            1990                  Tafsiran Alkitaf Masa Kini 3 Matius-Wahyu, Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih,
__________,
            2002                  NIV Study Bible, Michigan :Zondervan.
Bruggen Jakob Van.
            2006                  Markus Injil Menurut Petrus, Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Douglas J. D,
            2008                  Ensiklopedi Alkitab Masa Kini I, Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih,

Douglas D,  J.
            2008                  Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Ii, Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih,
Stager E.  Lawrencedan Philip J. King.
            2010                  Kehidupan Orang Israel Alkitabiah, Jakarta : BPK Gunung Mulia,

Blomberg E,Caring.
            1992                  The New Amerika Commentery Nathew, Nashvelle: Bradman Press,

Pasaribu Marulak,
            2002                  Cara Untuk Menemukan Inti Berita Injil Sinoptik, Malang : Departemen YPPII,

Mimery Nehemia,
            1999                  Komentar Injil Sinoptik Matius Markus Lukas, Jakarta : Mimery Press,




[1] Marulak Pasaribu, Cara Untuk Menemukan Inti Berita Injil Sinoptik, (Malang : Departemen YPPII, 2002) Hal. 32
[2] Ibid.. Marulak Pasaribu. Hal.47
[3] Nehemia Mimery, Komentar Injil Sinoptik Matius Markus Lukas, (Jakarta : Mimery Press, 1999)Hal. 116
[4] Ibid..Nehemia Mimery. Hal. 117-118
[5] J. D Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini I, (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2008)Hal. 325
[6] Ibid..Ensiklopedi Alkitab Masa Kini jilid II, Hal. 482
[7]Ibid.. Komentar Injil Sinoptik Matius Markus Lukas Hal. 118
[8] Ibid...Ensikolopedi Alkitab masa kini Jilid I, Hal. 501
[9] Ibid... Ensikolopedi Alkitab masa kini Jilid II, Hal. 390
[10] Ibid.. Ensikolopedi Alkitab masa kini Jilid I, Hal. 301
[11] Ibid.. Ensikolopedi Alkitab masa kini Jilid I, Hal. 303
[12] Ibid... Ensikolopedi Alkitab masa kini Jilid II, Hal. 484
[13]  Ibid...Komentar Injil Sinoptik Matius Markus Lukas.Hal.118
[14]  Ibid...Komentar praktis Inijil Sinoptik Matius Markus Lukas, Hal. 119
[15] Caring E. Blomberg, The New Amerika Commentery Nathew, (Nashvelle: Bradman Press, 1992). Hal 243
[16] ____, Injil Matius, (Yogjakarta : Kansius, 1990) Hal. 113
[17] Barclay M. Newman. Kamus Yunani Indonesia, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2001) Hal. 144
[18]_____, Tafsiran Alkitaf Masa Kini 3 Matius-Wahyu, (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1990) Hal.100
          [19] _____,NIV Study Bible, (Michigan :Zondervan, 2002) Hal. 1494
[20] Ibid...Komentar praktis injil Sinoptik Matius Markus Lukas, Hal. 119
[21] Ibid... Injil Matius, Hal. 113
[22] Ibid...Ensikolopedi Alkitab Masa kini jilid I, Hal. 303
[23] Philip J. King dan Lawrence E. Stager, Kehidupan Orang Israel Alkitabiah,(Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2010)Hal. 94
[24] Ibid... Kehidupan Orang Israel Alkitabiah, Hal. 95
[25] Jakob Van Bruggen, Markus Injil Menurut Petrus, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2006)Hal. 256
[26] Ibid..Markus injil menurut Petrus, Hal.256
[27]  Ibid.. Markus injil menurut Petrus, Hal.257
[28] Ibid... Markus injil menurut Petrus, Hal.257
[29] Ibid..Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 Matius-Wahyu, Hal. 101

0 komentar:

Posting Komentar