Senin, 24 Juni 2013

Khotbah Yesaya 6:1-8



Teks : Yesaya 6:1-8
Tema : Aku mau diutus
Pada saat ini kita akan melihat mengapa Yesaya mau mengatakan atau menjawab pertanyaan Tuhan dengan mengatakan “Ini aku, utuslah aku”. Ada 3 hal atau 3 tahap yang bisa kita pelajari mengenai panggilan TUHAN terhadap Yesaya ini dalam kitab Yesaya 6:1-8.
a.       Adanya penglihatan tentang kemuliaan dan kebesaran Allah.(ay. 1-3)
Sebelum dipanggil Yesaya telah mendapat penglihatan dari Allah dari pasal 1-5. Dan pada pasal 6 ini terlihat seolah-olah puncak dari penglihatan tersebut walaupun ini bukan puncaknya namun pada pasal ini Yesaya mampu mengatakan “ini aku utuslah aku”. Studi Alkitab Yahudi (hal. 796) membuat sebuah komentar menarik tentang penempatan pasal 6. Catatan kaki menegaskan bahwa pasal 6 bukanlah awal dari pelayanan Yesaya, tetapi tugas baru. Dalam bab 1-5 nabi mengajak Yehuda untuk bertobat, tetapi setelah wahyu 6:9-10, tidak pernah lagi di semua nubuat (bab 7-66) dia memanggil mereka untuk bertobat. Penghakiman itu pasti dan tidak dapat dihindari. Ada harapan di hari baru, tetapi hanya merupakan harapan masa depan.
     Pada pasal 6:1-3 Yesaya melihat kemuliaan TUHAN di atas takhta dan yang terpancar dari serafim. Ujung jubah-Nya, jubah raja itu berukuran sangat panjang. Yesaya melihat Tuhan sebagai orang-orang pada zamannya yang mengharapkan kedatangan-Nya. Serafim, Para serafim dengan kerub-kerub dan roda-roda bertugas menjaga takhta Allah. Para serafim ini, tempatnya di alas takhta Allah, kelihatannya memimpin upacara ibadah kepada Allah. Salah satu dari makhluk ini menyerukan berulang-ulang suatu lagu yg dicatat Yesaya sebagai, ‘Kudus, kudus, kuduslah Yahweh semesta Alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!’ Begitu hebatnya kegiatan ibadah ini, sehingga ambang Bait Allah bergoyang, dan seluruh tempat suci penuh asap. [1]
b.      Adanya kesadaran diri akan keberdosaan (ay.4-5)
Oleh karena melihat kemuliaan dan kekudusan Allah, Yesaya ditelanjangi secara rohani sehingga ia mengaku seorang “najis bibir” Apa yang dikatakan manusia mencerminkan hatinya. Yesaya mengakui dosanya sendiri (yaitu, perjanjian tanggung jawab individu, lih. Yehezkiel 18 dan 36) dan dosa bangsanya (tanggung jawab bersama). Keduanya benar dan memiliki konsekuensi serta manfaat! Umat Tuhan seharusnya mencerminkan karakter YHWH kepada bangsa-bangsa, namun telah dirusak oleh bangsa-bangsa.
c.       Adanya pengampunan dari Allah (6-7)
Pada tahap ini Yesaya mendapat pengampunan atau pengudusan dari Allah. "menyentuhkannya kepada mulutku" ini merupakan metode pembersihan dan amanat yang mirip dengan Yer. 1:9 dan Dan. 10:16. Ini adalah metafora untuk internalisasi Firman Tuhan begitu juga ketika berbicara dengan benar kepada orang lain. “Kesalahanmu telah dihapus" VERBA (BDB 693, 747 KB, Qal PERFECT) berarti "diambil" atau "dihapus." Ini sejajar dengan "diampuni" (lit. "ditutupi" "ditebus, "BDB 497, 493 KB, Pual IMPERFECT, lih. 22:14, 27:9;  28:18). Yesaya sudah diubah dalam pertemuannya dengan YHWH. Masa lalunya telah efektif ditangani dan masa depannya akan berbeda. Hal ini dinyatakan oleh Serafim, yang berbicara atas nama YHWH!
Dari ketiga hal atau ketiga tahap ini kita melihat bahwa ketika Allah memanggil hamba-Nya tidaklah sembarangan namun melewati berbagai proses agar hamba yang dipanggil oleh TUHAN itu mengerti betapa berharganya panggilan Tuhan itu dan kepada siapa ia berbakti. Lihat Yesaya, pada ayat 8 Allah bertanya”Siapakah yang akan Kuutus dan yang mau pergi untuk Aku” menunjukkan panggilan Allah secara pribadi kepada Yesaya dan Yesaya mampu berkata “ini aku utuslah aku”. “Utuslah aku” KATA KERJA "utuslah" (BDB 1018, KB 1511) adalah Qal IMPERATIVE digunakan sebagai permintaan doa. Ini adalah tanggapan Yesaya terhadap pertanyaan YHWH. Jelas menunjukkan ketersediaan nya. Orang bertanya-tanya berapa banyak konsep Ibrani "mengutus seseorang secara illahi" adalah tipologi dari Yesus sebagai "pribadi yang diutus" dalam Injil Yohanes dan orang-orang percaya sebagai milikNya "yang diutus" ke dunia (lih. Yoh 17:18; 20:21). Allah menjangkau ciptaan-Nya yang memberontak! Saya baru-baru ini mendengar sebuah baris dari lagu Kristen baru yang mengatakan "Allah mengutus Anak-Nya, Dia masih mengutus anak-anak-Nya." Kata-kata yang kuat tentang Allah dan tentang umat-Nya!.
Jadi, ketika Allah memanggil kita untuk menjadi hamba-Nya, taatilah jangan lari dari panggilan Allah.

TUHAN YESUS MEMBERKATI, SOLIDEO GLORIA



[1] EAMK

3 komentar: