Selasa, 21 Mei 2013

Khotbah Matius 8:28-34 & Markus 5:19-20



Khotbah Matius 8:28-34 & Markus 5:19-20
Otoritas dan Kasih Yesus

Pendahuluan.
Saudara-saudara sekilas ketika kita melihat teks yang baru kita baca ini, jika teliti kita akan melihat bahwa betapa dalamnya hasrat Tuhan Yesus untuk mencari jiwa-jiwa yang belum diselamatkan ini, walaupun badai yang menerjang dalam perjalanan itu tidak membuat Yesus patah semangat. Karena Ia tahu betapa berharganya jiwa-jiwa yang belum diselamatkan..
Memang dalam teks ini sedikit agak membingungkan karena sepertinya Yesus menuruti permintaan dari si setan, Ia membuat rugi orang-orang Gadara dengan membuang setan ke babi-babi dan terlihat gagal dalam pelayanannya karena Ia ditolak disana. Sehingga saya melihat teks ini melalui injil sinoptik yaitu Markus dan Lukas juga, karena melalui itu akan terlihat jelas apa yang dimaksudkan teks ini.
1.      (Introduksi) Penjelasan
Sebelum kita membahas lebih jauh lagi, saya akan menjelaskan permasalahan sinoptik injil ini. Ada permasalahan jika kita perhatikan antara Matius, Markus dan Lukas. Di Matius daerah yang disebut adalah Gadara sedangkan Markus dan Lukas adalah Gerasa.
Gadara adalah nama sebuah tempat atau daerah di provinsi Dekapolis. Begitu juga Gerasa. Yang membedakan ialah Gadara letaknya dengan Danau Galilea lebih dekat sekitar 7 km jika Gerasa lebih jauh jaraknya yaitu 30 km. Jika boleh dikatakan Gadara merupakan daerah yang lebih terkenal dan besar. Contohnya kota Batu ini. Orang luar terkadang tidak tahu kota Batu namun jika kita sebut kota Malang orang akan mengerti. Padahal kota ini sudah merupakan kota yang berbeda. Seperti itulah kota Gadara itu. Dan ada sebuah buku menjelaskan tentang kedua kota ini yang merupakan daerah orang kafir dan juga daerah orang Yahudi yang murtad. Sehingga daerah ini bisa dibilang daerah najis.
Lalu dalam Matius disebutkan 2 orang yang kerasukan namun Markus dan Lukas adalah seorang saja. Sebenarnya Markus dan Lukas tidak menyebutkan hanya seorang namun seorang saja yang mendatangi Yesus. Sehingga kesimpulannya ialah Markus dan Lukas hanya menceritakan atau menyoroti seseorang yang terlihat lebih aktif atau lebih kelihatan bermasalah dengan Yesus.
Ada beberapa point yang akan kita bahas dalam teks ini berkaitan dengan pelayanan Yesus dan berbagai hambatan siiblis yang mencoba menggagalkan dan menghancurkan pelayanan Yesus.
1.      (Problem) Perlawanan dan Permohonan si iblis (28-30)
Pada saat itu Yesus baru saja sampai di daratan setelah Ia dan para murid-Nya melewati masalah yaitu badai di danau Galilea. Mereka sampai di daerah yang namanya Gadara untuk beristirahat dan pasti ada pelayanan. Diperkirakan mereka sampai di Gadara itu subuh, sehingga pasti suasananya begitu mencekam dan ditambah kelelahan mereka dalam perahu lalu mereka memasuki daerah pekuburan. Pekuburan pada zaman itu memang biasanya dibuat didaerah pinggiran kota dan pekuburan-pekuburan biasanya dibuat seperti gua sehingga orang bisa berteduh didalamnya.
Kemudian mereka didatangi 2 orang yang kerasukan setan. Mereka sangat berbahaya. Sehingga tidak ada yang berani melewati. Bahkan di Markus dan Lukas menjelaskan bahwa orang yang dirasuk ini tidak bisa dikekang atau dirantai karena begitu kuatnya. Menurut Markus dan Lukas, roh yang merasuki mereka adalah Legion atau legiun yang menurut sebagian orang itu adalah gambaran pasukan Romawi yang ada sebanyak 6000 orang ada yang mengatakan 12.000 orang. Dan itu memberikan gambaran kepada kita bahwa betapa banyaknya setan yang merasuk sehingga begitu hebatnya mereka. Namun walaupun mereka datang dengan kehebatan itu, ketika melihat Yesus mereka pun tunduk (tidak dijelaskan di Matius) tersungkur sampai kepala menyentuh tanah. Yang menggambarkan bahwa ketika setan berhadapan dengan penguasa langit dan Surga, setan itu tidak ada apa-apanya, sehingga melalui ini menyatakan kepada para murid dan kita bahwa Yesus benar-benar Anak Allah dan Tuhan.
Namun dibalik ketakutan si setan ini, mereka masih tetap ingin melawan Yesus walaupun itu memang tidak ada gunanya. Dengan menggertak Yesus “Apa urusan-Mu dengan kami, Hai Anak Allah?” setan seolah-olah ingin mempermainkan Yesus dengan pertanyaan retorik (walaupun dalam pertanyaan ini ada unsur pujian yaitu Anak Allah, jika di Markus lebih jelas yaitu Anak Allah yang Maha tinggi, Elion. Panggilan ini merupakan panggilan yang biasa dikenal oleh orang Fenisia dan bangsa-bangsa lain sehingga ini menunjukkan bahwa Yesus juga Tuhan orang kafir/ semua orang) ini karena sebelumnya mereka sudah diusir atau ditengking Yesus namun mereka bersikeras (Mrk.5:8). Namun tidak bisa dipungkiri bahwa setan sudah ketakutan sehingga mereka melanjutkan pertanyaan “Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” mereka ingin menuduh Yesus sebagai Tuhan yang tidak konsisten karena setan ada waktunya sendiri untuk dihakimi (whyu 9:1;20:10; Yudas 6; ). Bisa dibilang pengusiran ada hubungannya dengan fungsi eskatologis (Mat.12:28).

(Climax) ayat 31
Dan kemudian mereka memohon dengan berulang-ulang kepada Yesus dengan menyuruh mereka masuk kekawanan babi. Alasannya mereka memohon masuk ke babi ialah
a.    Memang babi dipandangan orang Yahudi merupakan binatang yang najis. Babi pada waktu itu bisa juga digunakan sebagai barang persembahan untuk dewa-dewa kenajisan. Karena mereka kafir itu merupakan hal yang biasa. Sehingga ini merupakan tempat yang layak bagi setan yang najis.
b.    Setan memohon dalam satu sisi ingin agar Yesus dipersalahkan dan dibenci orang karena mengijinkan masuk kedalam babi –babi tersebut. Memang hal ini terlihat berhasil pada ayat 34 nanti.
c.    Setan juga sengaja minta kesitu agar mereka tidak diusir dari tempat itu karena sepertinya mereka memiliki kesukaan atau kebencian khusus terhadap daerah itu karena tempat itu merupakan daerah kafir dan didaerah ada beberapa orang Yahudi yang murtad dengan sengaja sehingga Allah membiarkan setan mengganggu mereka. (Kepercayaan luas saat itu adalah bahwa setan-setan dikaitkan dengan suatu tempat tertentu (Bdk. Luk 11:24)).
d.   Dan juga bisa dibilang sebagai pelarian karena mereka tidak dapat membunuh manusia itu sehingga mereka minta ijin ke babi. Dibalik tipuan ini, mereka sebenarnya penuh ketakutan sehingga mereka memohon kepada Yesus berulang-ulang.  
Bagaimanapun hebatnya setan atau iblis berkuasa atas manusia atau dihadapan manusia, jika sudah berurusan dengan Tuhan kita Yesus Kristus, tidak ada apa-apanya. Kisah pengusiran setan ini bila dikaitkan dengan PL ada cerita yang menarik juga mengenai percakapan Allah dan iblis, dimana iblis hanya bisa merusak atau menghancurkan harta benda Ayub namun Allah tidak mengijinkan iblis untuk mengambil nyawanya. Seperti itu juga pada saat itu, iblis hanya bisa menghancurkan babi-babi itu namun tidak dapat membunuh atau membawa jiwa manusia itu tanpa seijin Allah. Berarti semua kejadian dalam hidup ada di dalam kontrol Allah.
2.      (anti climax) Otoritas Kekuasan Yesus (32)
Kemudian pada point ini kita akan melihat kekuasaan dan otoritas Yesus atas setan-setan ini.
 Yesus mengijinkan mereka untuk masuk kedalam babi-babi tersebut. Yesus hanya berkata. Namun perkataan Yesus itu memiliki kuasa sehingga setan itu pun langsung tunduk. Perkataan Yesus ini berbeda dengan mantra-mantra karena Yesus memang berkuasa, Ia sudah berkuasa sejak awalnya. Yesus berkata “pergilah”, setan langsung pergi tanpa banyak bicara karena mereka sadar bahwa tanpa ijin Yesus mereka tidak akan bisa pindah ke babi tersebut.
Namun yang menjadi permasalahan disini ialah mengapa Yesus mengijinkannya?
a.       Yang pertama karena Yesus tahu memang belum waktunya untuk mengusir mereka dan mengirim mereka ke tempat penghukuman akhir dan Ia melakukan ini untuk menjadi pertanda atau lambang bahwa saat itu akan tiba dan iblis itu tidak ada apa-apanya.
b.      Lalu kedua, Yesus tahu bahwa setan-setan itu selayaknya mendapat tempat yang najis tersebut
c.       yang ketiga adalah Yesus ingin memperingati dan menunjukkan kepada orang-orang sekitar tersebut bahwa Yesus memiliki otoritas atas binatang-binatang (babi) dan berkuasa atas setan karena Ia adalah Tuhan yang berkuasa atas segalanya.
d.      dan yang keempat adalah Yesus ingin memperingati penduduk disitu karena mereka sudah terlalu lama hidup dalam dosa dengan mempersembahkan babi kepada dewa-dewa dan kemungkinan babi yang banyak ini diperoleh dari hasil yang tidak baik/tidak jelas. (Yes 66:3; 17)
e.       Dan yang kelima (terakhir) yang paling luar biasa yaitu Yesus lebih mengasihi manusia daripada binatang-binatang itu.
Ingat bahwa kita ini adalah hamba Tuhan dan kita disertai oleh Tuhan sehingga tidaklah perlu kita gentar terhadap gangguan apapun terutama dari si jahat. Karena Allah telah memberi kita kuasa untuk melayani. Allah yang kita layani ini berkuasa atas segalanya, mengertilah akan otoritas Allah itu.
3.      (finally) Penolakan Terhadap Yesus dan injil tersebar (33-34) (Markus 5:18-20)
Kemudian pada point ini kita akan melihat respon dari orang-orang dan juga orang yang telah diselamatkan. Yang pertama menanggapi dari kejadian ini adalah penjaga-penjaga babi tersebut, mereka berlari menuju ke kota karena ketakutan dan menceritakan tentang segala sesuatu yang terjadi. Mulai dari pengusiran sampai ke babi-babi terjun ke jurang. Namun ketika para penduduk mengetahui babi-babi mereka telah mati mereka mengusir Yesus agar meninggalkan kota mereka karena mereka menganggap Yesus membawa kerugian bagi mereka dan berbahaya karena Yesus tidak senang dengan dosa yang mereka lakukan atau takut Yesus menghancurkan mereka karena dosa-dosa mereka karena bisa saja mereka berpikir bahwa Yesus berkuasa atas setan maka ada kemungkinan mereka pun bisa kena celaka. Memang awalnya takjub dan merasa hormat karena penyembuhan orang kerasukan tersbut namun mata iman para penduduk sepertinya sudah ditutupi oleh kerugian harta mereka sehingga mereka tidak memapu melihat sisi positif dari kekuasaan dan penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus bagi 2 orang yang kerasukan tersebut. (sudut pandang Markus)
Secara tidak langsung cerita mengenai kekuasaan Yesus telah tersebar walaupun secara pasif. Memang dikarenakan juga mereka berkeras hati dan Yesus tidak pernah memaksa seseorang untuk menerima Dia.
Jika kita telusuri histori mengenai pelayanan Yesus ini di dalam kitab Matius sekilas terlihat pelayanan Yesus disana terhambat namun jika kita perhatikan injil sinoptik yang lain maka kita akan melihat keberhasilan yang jauh lebih besar melalui orang yang telah disembuhkan tersebut dan ternyata orang tersebut adalah orang kunci dimana Orang kunci adalah orang yang memiliki pengaruh dilingkungan oikosnya (keluarga dan orang sekitar). Sehingga orang-orang disana banyak yang menerima injil. Mari kita buka Markus 5:18-20

Penutup
1.    Segala sesuatu yang dilakukan oleh Yesus pasti ada tujuannya sehingga kita perlu memohon hikmat kepada Tuhan agar kita memahami apa yang dilakukan Tuha  Yesus bagi kita.
2.    Yesus itu berkuasa, Ia adalah benar-benar Tuhan yang maha kuasa. Tanpa seijin Ia tidak akan ada seorang pun atau setan yang akan membuat hidup kita susah. Jika itu diijinkan oleh Allah, cari tahu kebenaran apa yang terselubung dari penderitaan yang diijinkan oleh Allah bagi kita. Untuk itulah kita perlu tahu kehendak Allah dengan baik.
3.    Yesus itu mengasihi kita lebih dari apapun. Ia mengasihi semua orang terutama orang yang mau datang kepada-Nya.
4.    Teladanilah Yesus dalam pelayanan yang tidak pantang menyerah  dan melayani dengan kasih walaupun ada kesusahan atau ditolak, maju terus bersama Tuhan karena pasti ada hasilnya walaupun tidak langsung.

0 komentar:

Posting Komentar