Monster biasanya
diidentikkan dengan suatu hal yang jelek, seram, bengis ataupun suatu hal yang
tidak baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa moster itu sangatlah tidak ingin
dilihat oleh setiap orang, karena moster itu dalam pemahaman saat ini (pengaruh
Film) selalu merusak, menghancurkan. Berdasarkan pembahasan tersebut, tentunya
kita bertanya dengan tema yang ada ‘Membunuh
Monster Dalam Diri Sendiri’. Pertanyaannya apakah dalam diri kita sediri
ada moster? Jika ‘iya’ apakah kita akan menjadi seperti monster yang kita
kenal, atau jika kita katakan ‘tidak’ maka kenapa tema ini ada??
Bacaan kita pada saat ini terambil dalam Kolose
3:5-11.
Pada saat kita membaca pada bagian ini kita melihat
pada ayat 5 ‘Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi,....’
Dituliskan bahwa kita
harus mematikan dari diri kita yang bersifat duniawi. Kenapa Paulus menuliskan
hal ini kepada jemaat di kolose. Sebab memang jemaat pada saat itu telah
dipengaruhi oleh ajaran gnostik yang lebih mengandalkan kehebatan intelektual,
lebih mementingkan keegoan mereka. sehingga pada praktek keagamaan mereka
menjadi salah arti. Hal ini menjadikan masalah dalam jemaat.
kesalahan-kesalahan yang telah muncul dalam jemaat yaitu :
- Percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan (ay. 5)
- Marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. (ay.7)
- Saling mendustai (ay. 9)
Mungkin kita bertanya apa hubungan
antara kelakuan atau masalah yang ada dalam jemaat di Kolose dengan membunuh
monster dalam diri kita. Masalah-masalah atau kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh jemaat Kolose sebenarnya hal itu tidaklah jauh beda dengan
masalah yang kita hadapi pada saat ini. Pada pembahasan sebelumnya telah saya
katakan bahwa Matikanlah dalam dirimu
segala sesuatu yang bersifat duniawi. Dalam bahasa lain dijelaskan bahwa Matikanlah segala keinginan tubuhmu yang
akan menghancurkan dirimu.
Monster dalam
hidup kita = keinginan-keinginan tubuh kita (keinginan duniawi)
Saya
dapat memberikan daftar dari monster dalam hidup kita, yaitu sebagai berikut
ini:
1.
Percabulan,
kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan
2.
Marah, geram,
kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3.
Saling mendustai
4.
Egois, lebih mementingkan diri sendiri
5.
Mudah tersingguh atau cepat marah
6.
Iri Hati, Dengki, Cemburuan
Memang masih banyak hal
yang mungkin dimiliki oleh setiap orang dan hal- itu tidak semuanya sama dalam
setiap semua orang dan biasanya selalu berbeda-beda. Akan tetapi berdasarkan
hal-hal yang telah saya paparkan, apakah 2,3,4 atau bahkan lebih atau semuanya
ada dalam diri kita? Hal inilah yang perlu kita cermati bersama. Bahwa jika
hal-hal buruk itu semakin banyak dalam hidup kita maka monster yang harus
dibunuh dalam hidup kita tentunya akan semakin banyak dan untuk menghancurkan
itu bukanlah hal yang mudah. Pada ayat 6 dijelaskan bahwa jika hal itu tidak
diubah maka hal itu akan mendatangkan
penghukuman dari Allah atas hidup kita.
Pertanyaan lain untuk
kita jawab adalah, apakah jemaat dikolose melakukan hal itu karena mereka tidak
mengenal Tuhan??
Mereka adalah jemaat
yang dibina oleh Paulus dan mereka telah menjadi percaya kepada Yesus. Pada
saat Paulus membina jemaat Kolose, mereka telah hidup dalam kebenaran. Oleh
sebab itu Paulus menuliskan pada ayat 7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu
ketika kamu hidup di dalamnya. Jelas dahulu jemaat itu hidup dalam
ketidak benaran (monster) dan melakukan keinginan dunia ini. Akan tetapi mereka
telah menjadi percaya. Seharusnya mereka hidup dalam Firman Tuhan yang telah
diajarkan oleh Paulus. Tapi, pada kenayataannya mengapa mereka masih hidup
dalam kehidupan lama mereka? Seperti saya jelaskan pada pendahuluan, hal itu
dikarenakan oleh adanya pengajaran yang diberikan oleh pengajar sesat (ajaran
Gnostik).
Saya dapat menyimpulkan
bahwa hal-hal itu merupakan suatu kebiasaan buruk. Dijelaskan bahwa pada jemaat
di Kolose mereka menjadi hidup dalam kehidupan lama mereka karena ajaran yang
salah pada saat. Akan tetapi pada saat ini apa penyababnya kita melakukan hal
buruk itu:
Bagaimana
suatu kebiasaan buruk (monster) terbentuk?
1. Hampir
sama seperti kebiasaan baik, kebiasaan buruk kita terbentuk oleh pengalaman belajar,
melalui contoh dari orang lain yang kita kagumi, lewat pujian, dan dukungan
orang lain, dan lewat latihan terus-menerus (hal-hal negatif).
2. Sering
kali mulanya kebiasaan buruk berawal dari suatu tindakan yang iseng atau tidak
sengaja. Jadi pada mulanya adalah tindakan percobaan. Ketika tindakan itu
menyebabkan yang melakukannya memperoleh kenikmatan tertentu, tindakan itu
akhirnya cenderung diulang. Pengulangan ini akan menciptakan keinginan demi
keinginan untuk melakukannya lagi, sehingga terbentuklah kebiasaan.tentunya
kebiasaan dalam hal buruk.
Dampak
kebiasaan buruk (monster) dalam hidup kita:
- Hidup menjadi tidak produktif (tidak dapat menghasilkan sesuatu hal), termasuk kehidupan rohani kita, banyak kesempatan untuk maju menjadi tersia-sia.
- Beberapa gangguan jiwa diakibatkan oleh kebiasaan yang mendarah daging disertai dengan konflik emosional yang berat.
a.
Pikirkan dampak buruknya lebih sering daripada
kenikmatan sesaat dari kebiasaan kita
b.
Ketika suatu kebiasaan buruk berulang, cepatlah
berbalik kembali dengan mengakuinya, dan memaafkan diri. Jangan menghukum diri
dengan semakin menceburkan diri ke dalamnya.
c.
Mohon bantuan Roh Kudus lewat doa, dan lewat perenungan
firman Tuhan.
d.
Alihkan kebiasaan buruk kita ke kebiasaan yang lebih
baik. Contoh: ke nightclub gantikan ke sport hall, makan tidak sehat digantikan
dengan makan yang mementingkan keseimbangan gizi dst.
e.
Minta bantuan teman baik untuk mengingatkan kita.
dan
telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh
pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
MEWAKILI SMK HANDAYANI Makassar, mau bilang. . .
BalasHapusLike u Post. . . . And dont stop move on. . .to SPOJ. . .
RYAn.