Minggu, 05 Mei 2013

SILSILAH YESUS KRISTUS


BAB I
PENDAHULUAN
Masyarakat Israel Kuno sangat menekankan pentingnya silsilah dari nenek moyang mereka. Alkitab mencatat daftar keturunan (silsilah) keluarga agar asal-usul dan arti penting keluarga-keluarga itu dapat ditelusuri.[1] Dalam Perjanjian Lama dapat kita melihat bagaimana Ezra setelah bangsa Israel keluar dari pembuangan banyak yang melakukan kawin campur. Ezra dengan tegas memberikan suatu perintah supaya orang Israel yang menikah dengan orang-orang non-Yahudi harus mengusir istri/ anaknya atau mereka sama-sama pergi meninggalkan tanah Kanaan jika masih ingin bersama. Begitu pentingnya silsilah bagi bangsa Israel, bahkan sebelum menikah kedua belah pihak dari orang tua harus mengetahui silsilah keluarga mereka masing-masing dari lima generasi terakhir. Jika dari hal itu ditemukan ada percampuran maka pernikahan tidak dapat dilakukan.
Sifat yang sangat ekslusif yang ditunjukan oleh orang Yahudi sebagai bangsa pilihan menjadi suatu kebanggaan bagi mereka. Akan tetapi, dalam silsilah Yesus dapat kita lihat bahwa kelahiran Yesus tidaklah murni seluruhnya dari keturunan orang Yahudi. Dapat kita lihat Ruth dari orang Moab. Dari hal ini dapat kita pahami bahwa Allah mampu melakukan apa saja untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Oleh sebab itulah dalam pembahasan saya mengenai silsilah orang Israel, kita akan melihat lebih rinci seperti apa silsilah bagi orang Israel. Kita juga akan melihat mengenai silsilah dalam kejadian sampai silsilah Yesus sebagai Mesias dalam sejarah penebusan umat manusia

BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Silsilah
Silsilah dalam Perjanjian Lama diartikan daftar nama-nama para leluhur atau garis keturunan dari seorang atau beberapa orang atau secara sederhana nama-nama yang terlibat dalam suatu keadaan tertentu. Dalam perjanjian lama dapat kita temui silsilah garis naik dan silsilah garis turun. Silsilah garis naik lebih umum digunakan untuk menelusuri tokoh-tokoh leluhur penting zaman lalu dari seseorang, sementara peranan tokoh-tokoh penengah tidak diperhitungkan,[2] sedangkan, silsilah garis turun berisikan banyak informasi mengenai umur dan kegiatan sang pribadi yang bersangkutan.
Kegunaan Silsilah bagi Bangsa Israel
            Bagi bangsa israel silsilah sangatlah penting di mana silsilah adalah bentuk histori bagi mereka untuk dapat mengenali apa yang di janjikan Allah bagi umat pilihan-Nya. Di dalam kitab Ulangan sebagai pendengar generasi kedua silsilah ditekankan oleh Musa sebagai ajaran dari nenek moyang mereka untuk mengingat masa lalu agar mereka menyadari bagaimana rancangan Allah bagi israel.
            Allah berfirman kepada musa untuk umat-umat-Nya (Ul. 32:7 “Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu”). Ayat diatas adalah nyanyian dari Musa, tentang bangsanya bagaimana bangsanya dapat melihat perbuatan Allah yang besar bagi umat piliha-Nya.[3] Dimana pada zaman dahulu kala itu menjadi sejarah yang besar tentang penyelamatan yang dilakukan oleh Allah bagi bangsa ini.
            Jika kita meninjau kembali bahasa ibrani yang digunakan untuk zaman dahulu adalah (יְמ֣וֹת עוֹלָ֔ם) kata ini bukan hanya digunakan untuk menunjuk kepada sejarah masa lampau, tetapi juga menujuk kepada masa yang akan datang atau bersifat eskatologi tentang penyelamatan umat manusia. Hal ini kita bisa melihat bagaimana hal ini juga ditekankan dalam (Ul 4:32; Yes 46:9, Mzm. 77:5-6, 11-12; 78:1-8; 143:5). Yang berbicara masa lampu untuk mengarah kepada keselamatan yang akan dialami pada masa yang akan datang.
            Silsilah juga digunakan oleh bangsa Israel sebagai penerus hak kepemilikan kita bisa melihat Rut 4:5 tetapi kata Boas: "pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya." Rut 4:9 “kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: "kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik  Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi.” Inilah fungsi silsilah bagi bangsa Israel untuk menjaga tanah yang telah diberikan Allah bagi bangsa setiap suku dari keturunaan Israel.
            Silsilah bagi bangsa Israel juga berfungsi supaya tidak ada pernikahan sedarah antara orang Yahudi. Bangsa Israel sangat ketat menjaga silsilah dalam budaya Israel. Dengan berbagai dasar yang telah mereka percaya bagaimana silsilah memberikan pemahaman-pemahaman tentang kehidupan orang Israel dan pembelan Allah. Di mana dalam silsilah ini Allah juga menyatakan tentang histori penyelamatan dan janji kedatangan Mesias yang digenapi, oleh Yesus Kristus dari keturunan Raja Daud, yang akan saya bahas dalam janji keselamatan dari kejatuhan Adam dan Hawa sampai kepada pengenapan penyelamatan Yesus Kristus dalam garis silsilah Israel.

Penyelenggaraan Penebusan oleh Allah
            Penyelenggaraan penebusan dari Allah ini dilakukan oleh Allah akibat dari kejatuhan manusia pertama kali yaitu Adam. Dimana Adam telah memilih untuk mengikuti bujukan dari iblis. Dimana Adam memakan buah pengetahuan dari tulang rusuknya yaitu istrinya (kej 2:6), sebagaimana diceritakan Adam jatuh saat memakan buah pengetahuan itu. Dari kejatuhan Adam inilah awal penyelenggaran penebusan yang dilakukan oleh Allah, dimana saat manusia tidak mampu menyelesaikan perdamaian dengan Allah.[4]
            Penyelenggaraan ini dilakukan dikarenakan akibat dosa manusia menjadi malu. Di dalam (Kej. 3:21), menjelaskan bagaimana Allah secara langsung berinisiatif mengkorbankan binatang untuk menyelesaikan dosa, dan dikatakan bahwa Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia. (Imamat 17:11 karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.) Dimana perintah penyelesaian dosa dilakukan oleh bapak-bapak leluhur untuk menantikan janji sang penyelamat.[5]
            Sang penyelamat sendiri telah dinubuatkan dalam kitab Kejadian saat kejatuhan manusia. Dikaitkan demikian bahwa janji keturunan (Kej 3:15 “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.") bahwa Allah telah menjanjikan tentang keturunan manusia yang akan mengalahkan iblis. Hal inilah yang dinanti-nantikan oleh bangsa Israel.
            Bagaimana penyelenggaran yang dilakukan oleh Allah YHWH, sebagai bentuk predestinasi-Nya dimana kita bisa melihat penyelenggaran didalam bahasa yunani menggunakan kata menata (oikonomia), menata kembali penebusan itu yang sebagaimana telah saya utarakan, bahwa jelas penyelamatan itu hanyalah penetapan Allah kepada manusia. Di dalam (Ef. 1:4-5, 3:11), menjelaskan kepada kita penyelenggaran atau penataan kembali dilakukan oleh Allah kepada manusia melalui Mesias yang dijanjikan.
            Tujuan dari penyelengaraan yang Allah lakukan adalah untuk membawa manusia dari lubang dosa kepada kontrol dan rencana Allah semua, yaitu serupa dan segambar dengan Allah. Dalam hal menanti penyelenggaran penyelamatan yang dilakukan oleh Allah, maka manusia terus menantikan itu. Di dalam kenyataannya manusia semakin jahat dengan segala tindakannya. Di dalam kejatuhan manusia pertama, manusia menjadi rusak secara total.  Pengorbanan-pengorbanan dalam penyelesaian dosa terus dilakukan tetapi tidak dapat menutup keberdosaan dan kerusakan total manusia. Sehingga Allah memilih Abram dari lingkup kerusakan manusia.
Abraham dasar Terang Keturunaan
            Kehidupan Abram dikisahkan dalam Kejadian 11:31 lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu Anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana. Abram adalah anak dari Terah. Mereka berasal dari tanah ur-kasdim. Dimana daerah ini adalah daerah penyembah baal, Abram sendiri adalah keluarga yang menyembah baal dimana Abram menjadi orang pertama yang tampil dalam sejarah penebusan.[6]
            Hal ini juga menjelaskan tentang pembenahan penyelamatan, disini terlihat inisiatif Allah sendiri kepada umat pilihan-Nya. Abram menjadi dasar terang keturunan dari penyelenggaran penyelamatan yang dilakukan Allah dalam konteks perjanjian lama. Dimana Allah memanggil Abram, dan memerintahkan Abram (Kej. 12:1 “berfirmanlah Tuhan kepada Abram: "pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu”; 12:2 “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat”; 12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
            Pada ayat ini banyak para ahli teologia mengatakan dasar rencana Allah kepada umatnya dan inilah ayat misi yang pertama kepada pribadi untuk mengenapi rencana Allah. Hal ini juga jelas membuktikan bahwa, rencana Allah mengarah kepada titik fokus pilihan-Nya kepada pribadi. Abram adalah garis keturunan pertama dari runtutnya silsilah yang akan dikembangkan dalam garis besar penyelamatan berdasarkan silsilah Israel. Tokoh Abram adalah tokoh sentral dari semua silsilah israel.[7]
            Perintah Allah kepada Abram untuk pergi dari Haran ke tanah perjanjian untuk menjadikan bangsa yang besar. Menjadi bagian yang sangat penting, dimana Allah memisahkan satu pribadi untuk menjadi contoh bagi bangsa-bangsa atas rencana Allah. Dimana satu pribadi ini dipisahkan dari kelompok manusia yang rusak total untuk menjadi manusia pilihan-Nya yang kudus. Pemisahan yang dilakukan Allah kepada Abram dari komunitasnya menandakan bahwa Allah berkehendak memakai keturunan Abram untuk menjadi terang yang sempurna untuk bangsa-bangsa yang belum menggenal Allah. Dimana di dalam janji memberikan bukti bahwa akan menjadi bangsa yang besar dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, Kristus akan menjadi keturunannya.[8] Inilah tujuan Allah untuk Abram dan keturunannya.
Yehuda Garis sang Mesias
            Dari kehidupan Abram janji pembenahan tentang penebusan tidak berakhir dengan diteguhkan janji itu kepada keturunan Abraham. Janji kejayaan kerajaan yang tidak pernah berakhir itu ditekankan kepada keturunan Yehuda sebagai penerima janji sebelum Israel atau Yakub mati. Yakub memberkati Yehuda dengan berkata (Kej. 49:8 “Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu”; 49:9 Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?”; 49:10 tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.” Inilah bentuk janji Allah tentang Mesias yang berhak memerintah bangsa Israel kepada kejayaan yang sebenarnya.[9]
            Yehuda adalah garis keturunan dari janji kedatangan sang mesias yang akan memberikan pembenahan keselamatan. Dimana manusia telah jatuh dalam dosa. Pemilihan Yehuda bukan didasarkan dari kebaikan Yehuda, tetapi disini kita bisa melihat dimana pemilihan Allah terletak dari otoritas Allah yang maha tinggi kepada objek pilihan-Nya. Pemilihan Allah tidak di dasarkan atas alasan-alasan tertentu. Dimana hal ini juga ditekankan oleh teologia Reformed dimana semua yang ada di dunia ini atas dasar kontrol dan ketetapan Allah. Hal ini dimaksudkan bahwa semua berdasarkan kehendak Allah kepada manusia.[10]
            Yehuda sebagai salah satu dari dua belas keturunan yang dipakai Allah untuk menjadi sejarah silsilah tentang janji Mesias. Garis sang Mesias ini mengarah kepada keturunannya atas tampuk kekuasan yang menjadi gambaran atas pribadi sang Mesias Anak Allah itu sendiri. Kepemimpinan itu terlihat dalam diri Daud. Dimana Daud adalah sosok yang fenomenal dalam eskatologi sang Mesias, hal inilah yang menjadi sejarah penting bagi pembenahan penyelamatan yang dilakukan Allah dengan memakai Yehuda sebagai penerima janji keturunan sang Mesias.
Daud Sebagai Gambaran Mesias
Daud merupakan raja yang terkenal dalam masa pemerintahannya. Banyak  negara tahkluk dan tunduk selama masa pemerintahan Daud. Daud menjadi penyelamat bagi bangsa Israel pada masa itu. Sehingga orang yahudi menyatakan kebanggaan kepada daud. Daud dipandang sebagai raja yang diidam-idamkan oleh orang Yahudi dan dalam gambaran itulah mereka menanti-nantikan datangnya Mesias yang akan melepaskan umat-Nya.[11] Hubungan antara Mesias dan Daud, dapat kita pahami mengenai kesamaannya dan mengenai janji keturunan oleh Allah kepada Daud anaknya akan menjadi raja damai, Mesias sang Juruslamat.[12]. Mesias diyakini oleh orang Israel yang akan membebaskan mereka dari segala perbudakan dan akan menjadi raja yang memerintah atas mereka. Pemerintahan yang akan dipimpin oleh Mesias digambarkan seperti halnya pemerintahan yang dipimpin oleh Daud. Oleh sebab itulah Daud dapat dikatakan sebagai gambaran keselamatan yang akan dilakukan oleh Mesias. Karena setelah bangsa Israel dipimpin oleh Rehabeam setelah Daud banyak perpecahan, hingga sampai kepada penjajahan Romawi. Bangsa Israel sangat merindukan pembebasan dari Mesias. Mesias diyakini akan mampu membebaskan mereka seperti halnya Daud dalam masa pemerintahannya dapat menaklukkan banyak daerah dan tunduk kepada pemerintahannya.
Silsilah Yesus sebagai sejarah penebusan umat manusia
            Pada puncak penyelesaian dari sebuah silsilah penebusan adalah Yesus Kristus sendiri sebagai penggenap janji keturunan yang menyelesaikan dosa manusia. Dari keturunan Daud dan dari nenek moyang Abraham. (Mat 1:1 “inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.” Ungkapan ini mempertegas tentang janji pengenapan silsilah yang diungkapkan dari keberdosaan Adam dan pemisahan Abram, dari komunitas manusia yang telah berdosa, dan tak mampu untuk mencapai kehidupan yang terang berdasarkan perintah Allah.
            Yesus di dalam garis kelahiran ditekankan akan keturunan yang ditekankan garis berdasarkan Abraham dan Daud, Yesus juga sebagai Mesias tentang janji pelepas dimana hal ini terlihat dari perkataan-perkataan kaum-kaum marjinal yang mengalami penderitaan, dimana Yesus menjadi tumpuan utama untuk memberikan kemerdekaan atau melepaskan dari masalah mereka.[13] (Mat 9:27) ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "kasihanilah kami, hai anak Daud." (mat 15:22) maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "kasihanilah aku, ya Tuhan, anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Ungkapan-ungkapan dari kaum marjinal bukan hanya sebagai permohonan untuk dapat sembuh, tetapi jauh dari itu, ungkapan ini memiliki makna histori silsilah, tentang Mesias yang mampu memberikan kebebasan bagi umat pilihan Allah.
            Pengenapan sang Mesias sebagai pembenahan keselahan manusia pertama, dan berdirinya tongkat kejayaan dari keturunan Yehuda, ini juga ditanggapi dengan penyambutan Yesus saat masuk di Yerusalem (Mat 21:9 “dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "hosana bagi anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"), janji ini dimengerti oleh orang-orang Israel mampu memberikan kemerdekaan atas jajahan yang di alami oleh umat pilihan Allah. Dimana bangsa Israel mengharapkan bahwa Yesus yang berada dalam garis silsilah Daud menjadi jawaban atas penderitan mereka bahwa Ia mampu melepaskan mereka dari tekanan dan jajahan Romawi. Dimana hal ini juga dimana ini menjadi janji Yakub nenek moyang mereka tentang tongkat kerajaan yang tidak akan runtuh dari Yehuda.
            Garis puncak akhir silsilah dari Yesus anak Daud bukan hanya penyembuhan, dan kemerdekaan melalui politik, tetapi yang menjadi tujuan utama adalah memberikan kebebasan, kemerdekaan kepada umat pilihan allah atas kerusakan manusia secara total dan memperdamaikan antara Allah dan manusia,[14] hal inilah yang menjadi puncak utama dari silsilah Yesus anak Daud yang dijanjikan itu. Jangkauan penebusan adalah penebusan manusia seutuhnya dan pemulihan alam semesta. Dimana manusia dan alam telah mengalami kerusakan dari kejatuhan Adam.
            Sebagai akibat dari dosa satu orang, Adam, maka murka dan kutukan yang dilakukan Allah kepada manusia atas ketidaktaatan manusia kepada Allah. (Rom. 5:12, 15, 17, 20) sehingga penebusan itu meliputi seluruh aspek hidup manusia. Cara pembenahan dan penebusan yang dilakukan oleh Allah melalui janji silsilah dari Adam Abram  Yehuda Daud Yesus Kristus, dimana kematian sang mesias adalah gambaran murka Allah kepada manusia, sebagai pengganti dan penyelamatan atas dosa manusia. (Yoh. 1:29, 1 Kor. 5:7, Why 5:6) dan darah kematian sang Mesias memberikan penyelamatan yang sempurna. Itulah menjadi puncak tertinggi sejarah penebusan yang telah digenapi di atas kayu salib.[15]
            Kematian Yesus Kristus telah ditentukan di atas kayu salib dalam penyelenggaran penebusan yang Allah lakukan. Di dalam karya kematian Yesus sebagai Mesias dari garis keturunan yang telah dijanjikan dari Daud, memberikan satu penebusan yang efektif karena penebusan Yesus satu kali untuk selama-lamaya melalui kayu salib dan pengaruh penebusan belaku untuk selama-lamanya. Inilah inti dari silsilah Yesus Kristus.[16]
BAB III
PENUTUP
            Keunikan silsilah Yesus memberikan gambaran kepada kita bahwa hanya silsilah Yesuslah yang ada dan tidak ada lagi yang sama dengan silsilah Yesus dimana silsilah itu memberikan makna bahwa Yesus telah ditetapkan sejak mulanya untuk karya penebusan umat-Nya. Silsilah Yesus ada sedemikian rupa dirancang hanya oleh karena rancangan dari Allah semata, dan tidak ada yang merupakan suatu kebetulan, Allah memilih seseorang bukan karena perbuatannya namun oleh karena otoritas yang dari Allah saja, sehingga garis keturunan dari Abraham, Yehuda, Daud, dimana mereka sebagai gambaran atau nubuatan kedatangan Mesias, Allah memilih mereka dengan otoritasnya saja dibalik kekurangan dan kelebihan mereka. Dari Silsilah Yesus juga menunjukkan bahwa Allah sangat menghargai namanya proses, dan melalui itu Yesus dengan ketaatan-Nya dan dengan merendahkan diri-Nya untuk masuk menjadi salah satu dari garis keturunan manusia. Dan melalui silsilah ini kita manusia dicangkokkan untuk menjadi salah satu keturunan dan pewaris dari Kerajaan Allah.


[1] ______, Alkitab Edisi Studi, (Jakarta: LAI, 2010), 625.
[2]J.D. Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2005), 402.
[3] Abraham Park, Silsilah Kitab Kejadian dilihat dari sudut pandang penyelengaran sejarah penebusan, (Jakarta : Gramedia Widiasrarana Indonesia, 2007), 15.
[4] ________, Diktat Metode tiga saja dalam penebusan Kristus, (Batu: I-3, 2012), 3
[5] Louis Berkhof, Teologi Sistematika 3: Doktrin Kristus, (Surabaya: Momentum, 2011), 169-170
[6] Abraham Park, Silsilah Kitab Kejadian dilihat dari sudut pandang penyelengaran sejarah penebusan..., 200
[7] Abraham Park, Silsilah Kitab Kejadian dilihat dari sudut pandang penyelengaran sejarah penebusan..., 203
[8] F.L. Bakker, Sejarah Kerajaan Allah, (Jakarta: BPK Gunung Mulia: 1990), 98
[9] F.L. Bakker, Sejarah Kerajaan Allah..., 230
[10] www. Blogger Silsilah Yehuda Sebagai garis penyelamatan. Html
[11] J.D. Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II..., 241.
[12] F.L. Bakker, Sejarah Kerajaan Allah..., 526
[13] ________, Diktat Metode tiga saja dalam penebusan Kristus..., 34
[14] Louis Berkhof, Teologi Sistematika 3: Doktrin Kristus..., 205-206
[15] Louis Berkhof, Teologi Sistematika 3: Doktrin Kristus..., 161-171
[16] ________, Diktat Metode tiga saja dalam penebusan Kristus..., 37

0 komentar:

Posting Komentar